Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lima pelatihan Kartu Prakerja yang paling diminati oleh para penerima manfaat program tersebut. Pemasaran online berada di peringkat pertama.
Jokowi pun tak heran dengan banyaknya peminat terhadap pelatihan pemasaran online. Pasalnya, keterampilan untuk hal tersebut saat ini memang banyak dibutuhkan.
Advertisement
"Banyak sekali peminatnya dan memang pasar menghendaki itu, kantor-kantor, perbankan, industri, semuanya menghendaki. Yang ingin menjadi wirausaha juga menghendaki itu karena zamannya digital," ungkap Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 pada Rabu (17/3/2021).
Pelatihan kedua yang paling diminati adalah terkait Food and Beverage (F&B) atau makanan dan minuman. B&F dinilai memiliki masa depan yang menjanjikan termasuk untuk wirausaha, disebabkan pangan merupakan salah satu sektor menjanjikan di masa depan.
Pelatihan ketiga yang menjadi favorit adalah yang berkaitan dengan Teknologi Informasi (TI). "Mungkin lebih khususnya yaitu program web. Ini juga paling banyak disenangi," kata Jokowi.
Pelatihan kelima yang menarik banyak minat adalah entrepreneurship atau kewirausahaan. Banyaknya peminat pada pelatihan ini, kata Jokowi, karena saat ini banyak anak muda masuk ke sektor usaha tersebut.
Pelatihan secara digital dinilai akan mempercepat masyarakat untuk meningkatkan keterampilannya.
"Saya juga mulai usaha dari 0, dan juga mulai dari pelatihan tapi hanya seminggu. Kalau sekarang sudah zaman digital, bisa belajar online itu akan lebih mempercepat," jelas Jokowi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penerima Kartu Prakerja 2021 Capai 1,8 Juta Orang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan penerima Kartu Prakerja 2021 melalui tiga gelombang yang sudah dibuka mencapai 1,8 juta orang. Pemerintah menargetkan jumlah penerima Kartu Prakerja pada periode kuartal I 2021 akan menjangkau 2,7 juta orang.
"Sementara ini dari tahun 2021 sudah dibuka 3 gelombang atau 1,8 juta orang, dan secara kumulatif tentu kita berharap di kuartal pertama ini targetnya 2,7 juta yang akan diselesaikan dalam dua minggu ke depan," ungkap Airlangga dalam acara Pengarahan Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 pada Rabu (17/3/2021).
Total penerima Kartu Prakerja selama satu tahun terakhir sudah mencapai 6,7 juta orang. Sebanyak 84 persen diantaranya belum pernah bekerja, 82 persen tidak bekerja, dan 78 persen yang bekerja berada di sektor informal.
Jumlah penerima Kartu Prakerja terus bertambah. Airlangga mengatakan, pada awal program hanya ada 15 orang hingga saat ini pendaftarnya sudah mencapai 55,6 juta orang dari 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi.
Para pesertanya beragam termasuk penyandang disabilitas, dari daerah tertinggal, terdidik, dan belum pernah bekerja.
"Serapan anggaran tahun lalu Rp 19,98 triliun atau 99,9 persen dari Rp 20 triliun. Mayoritas peserta tidak bekerja, berusia muda, terdidik dan belum pernah mengikuti kursus," tutur Airlangga.
Program Kartu Prakerja didukung tujuh platform digital dan lima platform pembayaran. Selain itu juga melibatkan 165 lembaga pelatihan dengan 1.700 jenis pelatihan.
Menurut Airlangga, program ini sekaligus mengakselerasi inklusi keuangan. Sebanyak 25 persen penerima Kartu Prakerja belum pernah memiliki rekening atau dompet digital.
"Ini tentu program pembelajaran yang dibutuhkan di era digital yaitu secara daring dan mandiri," tuturnya.
Advertisement