Perjuangan Nenek 73 Tahun Merawat Anak Kembarnya Sepeninggalan Suami

Setelah melahirkan anak kembar di usia 73 tahun, sang nenek ditinggal untuk selamanya oleh sang suami.

oleh Putu Elmira diperbarui 18 Mar 2021, 03:03 WIB
Ilustrasi bayi kembaar. (dok. Unsplash.com/Fallon Michael/@fallonmichaeltx)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan suami istri lanjut usia di India bernama Yerrametti Mangayamma dan suaminya Raja, menyambut anak kembar mereka. Kala itu, Mangayamma melahirkan di usianya yang menginjak 73 tahun dan Raja berusia 82 tahun.

Dilansir dari laman The Sun, Rabu, 17 Maret 2021, pasangan asal India ini sangat senang akhirnya memiliki anak. Namun takdir berkata lain, setahun usai anak kembar mereka lahir, Raja meninggal dunia karena serangan jantung.

Mangayamma menyampaikan bagaimana ia mengatasi pendapat dari komunitasnya di Pradesh, India. Perempuan ini juga berkisah mengenai putri kembarnya, Rama Tulasi dan Uma Tulasi.

"Saat saya berjalan di jalan sambil menggendong bayi kembar saya di gendongan, saya merasa seperti perempuan paling bahagia di planet ini," kata Mangayamma.

Namun, ia mengaku tetangganya tidak berhenti menatap Mangayamma. Ia pertama menjadi ibu di usia yang sudah tua. "Meski tatapan mereka menyakitkan, tidak ada yang bisa merusak kegembiraanku," tambahnya.

Mangayamma menyebut, ia menikahi suaminya, Yerramatti Raja Rao yang berprofesi sebagai petani dalam perjodohan pada 1962 silam. Kala itu, Mangayamma baru berusia 16 tahun dan sang suami 25 tahun, kemudian mereka dengan cepat jatuh cinta.

"Kami menginginkan anak dan berasumsi bahwa itu akan terjadi dengan mudah, namun kami tidak pernah berhasil hamil secara alami," katanya.

Dikatakan Mangayamma, selama bertahun-tahun, pasangan ini berkonsultasi dengan banyak dokter yang berbeda dan mencoba banyak obat, namun tidak berhasil. Saat ia berusia 40 tahun pada 1986, ia mengalami menopause dini.

"Rasanya seperti pintu tertutup. Meskipun kami mempertimbangkan adopsi, kami tidak melakukannya," ungkap Mangayamma.

"Tetangga sering menyebut saya sebagai 'perempuan tanpa anak' dan bahkan kerabat kami bergosip di belakang kami dan menyarankan suami saya untuk menikah lagi, tetapi Raja selalu meyakinkan saya bahwa dia tetap mencintai saya," tuturnya.

Pada musim panas 2018, saat Mangayamma berusia 72 tahun, ia mendengar seorang perempuan berusia 30-an di desanya melahirkan bayi setelah menjalani program bayi tabung. Ia pernah mendengar hal itu dan ingin tahun lebih banyak.

"Mengetahui betapa saya sangat menginginkan seorang anak, dia menyampaikan rincian kliniknya. Saya tahu IVF akan sulit, tetapi saya ingin mencobanya," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kepergian Raja

Ilustrasi lansia. (dok. Unsplash.com/Bruno Aguirre @elcuervo)

Pada November 2018, pasangan ini membuat janji dengan Dr Umashankar Sanakkayala yang awalnya mengira Mangayamma berusia 50 tahun. Ia pun memberi tahu usianya yang sesungguhnya hingga dokter terkejut.

"Dia melakukan tes darah dan kebugaran dan memeriksa jantung saya, yang menunjukkan bahwa saya sehat. Saya menangis bahagia mendengar ada kesempatan saya hamil. Perawatannya mahal dengan biaya 660 Pound sterling per siklus, tetapi itu sepadan dengan tabungan kami," jelasnya.

"Saya tidak menghasilkan sel telur, jadi sel telur donor dibuahi dengan sperma Raja. Perawatannya sangat melelahkan, saya mengalami muka memerah dan kelelahan, tetapi kami tidak percaya siklus pertama berhasil, dan pada Januari 2019 dokter memberi tahu saya bahwa saya hamil," tambahnya.

Saat hamil tiga bulan, dokter menyebut pasangan ini akan memiliki anak kembar. Mangayamma kelelahan tak tertahan, namun senang karena berhasil hamil dan tidak mengalami komplikasi lain atau mual di pagi hari.

"Pada 5 September 2019, gadis kembar kami dilahirkan melalui operasi caesar pada usia 38 minggu. Kami menamai mereka Rama Tulasi dan Uma Tulasi dan berat mereka masing-masing lebih dari 4 pon. Memegangnya untuk pertama kali itu indah. Kami dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu sehingga dokter dapat memastikan kami bertiga sehat, tetapi untungnya kami kemudian diizinkan pulang," tambahnya.

Lalu, pada Oktober 2020, Raja mengembuskan napas terahir pada usia 84 tahun. "Saya kehilangan, tetapi anak-anak perempuan saya membantu saya melalui kesedihan saya. Raja hanya memiliki 13 bulan dengan si kembar dan itu sulit tanpa dia, tetapi keluarga dan teman saya dekat, dan saya memiliki tabungan dan memiliki rumah kami," katanya.


9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya