Pakai Skema SPAC, E-Commerce Israel EToro Siap IPO

Platform perdagangan saham EToro mengharapkan mampu menyediakan layanan perdagangan saham di Amerika Serikat pada paruh kedua 2021 setelah IPO.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Mar 2021, 16:48 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi saingan Robinhood Markets Inc., platform perdagangan saham EToro berencana melakukan penawaran umum perdana atau IPO (Initial Public Offering) dengan merger bersama FinTech Acquisition Corp. V.

Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (17/3/2021), nilai perusahaan gabungan itu mencapai USD 10,4 miliar atau sekitar Rp 150,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.425 per dolar AS).

Karena hal ini, saham FinTech Acquisition Corp. V. melonjak hingga 45 persen. EToro menjadi anggota US Financial Industry Regulatory Authority Inc., atau Finra, tahun lalu.

Hal ini diharapkan mampu menyediakan layanan perdagangan saham di Amerika Serikat pada paruh kedua 2021. Didirikan di Israel pada 2007, EToro memiliki 20 juta pengguna terdaftar di berbagai belahan dunia, menurut situs webnya.

Pada tahun lalu, pialang telah melihat lonjakan investor ritel, yang membentuk 20 persen dari perdagangan saham AS pada 2020, menurut data Bloomberg Intelligence.

Salah satu penerima keuntungan tersebut ialah Robinhood, broker yang berbasis di Menlo Park, California yang bersaing dengan EToro saat berusaha tumbuh di AS.

"Saat kami mengembangkan bisnis kami, saya pikir kami memahami tingkat tanggung jawab kami bagi pelanggan, bagaimana pentingnya manajemen risiko dan pendidikan di platform,” kata CEO EToro, Yoni Assia dalam sebuah wawancara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Robinhood Pilih Nasdaq untuk IPO

Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, Robinhood dikabarkan memiliki bursa saham Nasdaq untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).  Namun, perusahaan belum mengajukan secara resmi untuk pencatatan.

Aplikasi perdagangan saham telah menurunkan penghalang masuk bagi jutaan investor ritel, dan menyiapkan panggung untuk salah satu debut penawaran saham perdana terbesar pada 2021. Sumber mengatakan, belum jelas apakah Robinhood memiliki IPO tradisional atau tidak.

Terlepas dari metodenya, Robinhood akan mengajukan dokumen S-1 kepada the Securities and Exchange Commission. Biasanya dibutuhkan sekitar satu hingga dua bulan bagi perusahaan untuk memulai debutnya setelah mengajukan SEC. Demikian dilansir dari CNBC, Minggu, 7 Maret 2021.

Goldman Sachs menjadi konsultan untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Robinhood. Aplikasi perdagangan saham ini memiliki misi jangka panjang membuat investasi lebih membumi dipandang sebagai pintu gerbang utama bagi investor muda untuk akses pasar.

Robinhood bisa membayar denda karena melanggar aturan FINRA seetelah, aplikasi perdagangan saham yang disukai kaum milenial itu berada di tengah badai karena tekanan singkat di saham Gamestop yang sebagian didorong oleh investor ritel yang digerakkan oleh Reddit.

Berdasarkan perkiraan JMP Securities, Robinhood memperoleh 3 juta pengguna pada Januari 2021 saja. Adapun D1 Partners, Sequiola, Kleiner Perkins, dan GV adalah beberapa investor modal ventura terbesar Robinhood.

                              

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya