Liputan6.com, Pekanbaru - Kawanan gajah berkeliaran di Desa Gunung Melintang, Kabupaten Kuantan Singingi. Posisinya dikabarkan dekat dengan pemukiman, di mana satwa berbelalai panjang ini memakan tanaman di perkebunan warga sekitar.
Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andre Hansen Siregar menyebut sudah mengirim tim ke lokasi untuk memitigasi konflik satwa liar dengan manusia. Hanya saja, dirinya belum mendapat laporan apakah kawanan gajah itu sudah digiring.
Baca Juga
Advertisement
"Masih menunggu apakah gajah itu sudah digiring kembali ke habitatnya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)," kata Andre, Rabu petang, 17 Maret 2021.
Andre menyebut penggiringan gajah masih dilakukan manual. Petugas di lapangan membuat bunyi-bunyian, seperti teriakan, agar gajah itu keluar dari kebun milik warga menuju habitatnya.
"Nanti dikoordinasikan oleh tim di sana, apakah nanti perlu dikerahkan gajah jinak terlatih," ucap Hansen.
Hansen menjelaskan tak jauh dari lokasi ada gajah latih dari TNTN dan Yayasan Tesso Nilo. Gajah jinak ini siap diturunkan kapan saja kalau kawanan gajah liar tak mau meninggalkan kebun warga.
Hansen menjelaskan, kawanan gajah itu berasal dari TNTN karena desa tersebut jaraknya dekat. Biasanya gajah itu sering berada di hutan konsesi milik perusahaan industri kertas.
"Jumlah kawanan itu ada 24 ekor, sekarang terpisah-terpisah tapi jaraknya gak berjauhan," ucap Hansen.
Sejak gajah masuk kebun warga, Andre mengakui memang ada tanaman rusak. Sebagiannya lagi dimakan sehingga membuat warga sekitar resah.