Liputan6.com, Jakarta Marsha Timothy menunjukkan produktivitasnya di tengah pandemi Covid-19. Usai tampil di film horor Asih 2, Nyonya Vino G. Bastian membintangi Surga Yang Tak Dirindukan 3.
Dalam film produksi MD Pictures itu, ia adu akting dengan Reza Rahadian dan Fedi Nuril. Rupanya, Marsha Timothy memerankan Meirose, yang dulu dihidupkan Raline Shah di jilid pertama dan kedua.
Baca Juga
Advertisement
Memainkan Meirose diakui Marsha Timothy bukan perkara gampang. Ia dituntut bisa “satu napas” dengan Raline Shah yang dulu sukses meremas hati jutaan penonton. Ia berdiskusi dengan Hanung Bramantyo, Manoj Pubjabi, dan Fedi Nuril soal ini.
Nuansa yang Beda
“Cuma seperti saya bilang, setiap aktor akan menampilkan nuansa yang beda untuk tiap karakter. Jadi kalau buat saya sih, tantangannya adalah menyelaraskan semua itu,” kata Marhsa Timothy di MD Place Jakarta, Rabu (17/3/2021).
“Saya bertanya juga ke Fedi mulai persiapan hingga syuting. Maksudnya, mungkin enggak kalau (pendekatan saya) begini apakah masih masuk akal enggak. Itu selalu kita obrolkan,” sambungnya.
Advertisement
Arini dan Meirose
Marsha Timothy kenal Fedi Nuril sejak lama. Di lokasi syuting, keduanya tak berjarak. Diskusi keduanya terasa hangat sekaligus cair. Hasil akhirnya, bisa disimak penonton di platform digital Disney+ Hotstar.
“Kalau aku mau nanya pun kayak enggak ada tembok atau batasan. Fedi juga menjelaskan dengan senang hati untuk share pengalaman yang dulu ketika membangun kehidupan dengan Arini dan Meirose,” paparnya.
Dapat Detail dari Fedi
Marsha Timothy sendiri telah menonton Surga Yang Tak Dirindukan jilid pertama dan kedua. Baginya, kehidupan Pras yang terkondisi punya dua istri bagai dongeng yang menguras emosi dan air mata.
“Walaupun aku menonton, tapi aku mendapatkan detail-detail yang aku dapat dari (berdiskusi dengan) Fedi,” beber bintang film Bebas dan Merah Itu Cinta. Hasilnya, Marsha Timothy mampu menciptakan garis pembeda yang tegas antara dirinya dan Meirose.
Advertisement
Ketika Aku Menjadi Meirose
“Ketika aku berpendapat lebih straight forward. Lebih keraslah, kasarnya. Ketika aku menjadi Meirose, sudut pandang harus berubah bahwa bukan begitu cara penyampaiannya,” ibu satu anak ini mengulas.
“Jadi aku belajar pelan-pelan menurunkan segala hal tapi tetap menyampaikan maksud yang ingin dikatakan perempuan ini, dengan cara yang beda dengan Marsha Timothy,” ia mengakhiri.