Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan adanya peningkatan jumlah penumpang pada tahun 2021. Sebelumnya, jumlah penumpang MRT mengalami penurunan pada 2020 saat pemberlakuan PSBB akibat pandemi Covid-19.
"Bulan Januari kita mulai menunjukkan tanda-tanda yang membaik. Jadi di bulan Maret ini kita sudah mencapai di atas 20 ribu. Kadang-kadang kalau di hari sibuk bisa sampai 24 ribu, kalau weekend 18 ribu," kata William saat diskusi virtual, Rabu (17/3/2021).
Advertisement
Dia menjelaskan, rata-rata jumlah penumpang berada pada angka 13.694 orang per hari. Lalu, jumlah tersebut meningkat dengan rata-rata 16.812 orang per hari pada Februari 2021.
"Pada Maret ini, rata-rata per hari mencapai 20.728 orang," ucapnya.
Lanjut dia, penurunan penumpang MRT Jakarta mulai terjadi setelah Maret 2020. Yakni dari rata-rata penumpang harian masih 45.279 orang per hari hingga angka terendah hanya 1.405 penumpang pada Mei 2020.
Selain itu, William menilai kenaikan jumlah penumpang tidak terlepas dari pelaksanaan PPKM mikro.
"Kita lihat hari-hari ini pelaksanaan PPKM mikro yang relatif berhasil membuat angka Covid-19 di Jakarta juga menurun. Sehingga tren peningkatan ekonomi mulai terasa," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Headway Jadi 10 Menit
Sebelumnya, PT MRT Jakarta mengubah waktu keberangkatan kereta melalui perubahan jarak antarkereta (headway) menjadi 10 menit untuk seluruh jam operasional selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Perubahan jadwal ini dilakukan mulai Senin (1/3/2021).
"Segala bentuk penyesuaian jadwal operasional yang berlaku merupakan bentuk dukungan MRT Jakarta atas upaya pemerintah dalam menanggulangi tersebarnya virus COVID-19," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Advertisement