Surplus 12 Juta Ton, Mentan Yakin Stok Beras Cukup Sampai Lebaran 2021

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi ketersediaan pangan menjelang bulan puasa dan idul fitri 2021 dalam keadaan cukup, termasuk untuk beras.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2021, 11:29 WIB
Dua pekerja mengecek beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memprediksi ketersediaan pangan menjelang bulan puasa dan hari raya idul fitri 2021 dalam keadaan cukup, bahkan untuk komoditas beras diperkirakan surplus hingga 12 juta ton.

“Perkiraan produksi dalam negeri perkiraan impor dan kebutuhan pangan masyarakat yang ada. Prognosa neraca pangan pokok sampai bulan Mei 2021 diperkirakan dalam keadaan cukup, beras diperkirakan surplusnya di atas kurang lebih 12 juta ton,” kata Menteri Pertanian dama Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI membahas Persiapan dan Ketersediaan Pangan menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan, Kamis (18/3/2021).

Begitu juga untuk komoditas jagung diperkirakan mengalami surplus sebanyak 2,4 juta ton. Lebih lanjut Menteri Syahrul menjabarkan, untuk komoditas beras yang surplus dikarenakan pada Maret-April 2021 memasuki panen raya.

“Sampai dengan perhitungan minggu ke II Maret 2021 menunjukkan stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti Bulog, penggilingan, pedagang, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan lainnya total stok mencapai kurang lebih 6 juta ton,” ujarnya.

Begitu pula  untuk surplus  komoditi jagung juga memasuki masa panen pada awal tahun 2021 sampai dengan Mei 2021, yang merupakan puncak siklus paling besar yang memang setiap tahun selalu terjadi sebagai bagian penanaman awal musim hujan yang ada.

“Untuk komoditi lain juga tersedia dalam jumlah yang cukup di antaranya komoditi bawang, cabe daging ayam ras, telur, gula, dan minyak goreng,” katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Komoditas yang Harus Impor

Pedagang memotong daging sapi dan kerbau yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kendati begitu, meskipun ketersediaan diperkirakan cukup, namun beberapa komoditi masih harus mendapatkan pasokan dari luar negeri. Karena produk dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seperti keledai, bawang putih, daging sapi/kerbau.

“Walaupun telah diperkuat penyediaan melalui impor kita berharap melalui kerja keras pemenuhan ini dapat diantisipasi seperti menjadi kebutuhan menjelang Ramadhan dan idul fitri,” ungkapnya.

Menteri Syahrul menegaskan, bahwa Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menjaga pasokan kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2021. Adapun langkah yang diambil Kementerian Pertanian adalah melalui optimalisasi penyediaan pangan dalam negeri.

Selain itu juga mempercepat proses impor dan komoditas pangan yang sepenuhnya dicukupi diantaranya bawang putih, daging sapi kerbau dan gula termasuk kedelai yang harus menjadi perhatian khusus dari Kementan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya