Liputan6.com, Birmingham - Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England setelah mendapatkan email dari Pemerintah Inggris. Email tersebut menyebut Anthony Ginting dan kawan-kawan satu pesawat dengan penumpang yang terkena Covid-19.
Itu terjadi dalam penerbangan Istanbul, Turki, ke Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021) lalu. Tetapi, tidak diberikan informasi mengenai siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif Covid-19 tersebut.
Advertisement
"Sempat ditanyakan ke panitia, dan panitia BWF tidak bisa berbuat banyak karena mereka menyampaikan aturan dari pemerintah Inggris," kata Manajer Tim Indonesia di All England Ricky Soebagja dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com, Kamis (18/3/2021).
"Ini yang juga membuat saya menyampaikan ke KBRI, karena ini berkaitan dengan government to government. Saya meminta kejelasan khususnya untuk aturan di saat pandemi Covid-19 ini."
Saksikan Video All England di Bawah Ini
Harus diikuti
Ricky mengatakan pihaknya sebenarnya masih berharap permasalahan ini bisa diselesaikan. Sehingga Indonesia tidak harus mundur dari turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.
"Artinya memungkinkan untuk tim Indonesia dapat tampil kembali. Namun, karena ini sudah aturan dari pemerintah Inggris sendiri, jadi harus kita ikuti," ucap Ricky.
Advertisement
Sangat terpukul
Atas keputusan ini, Ricky menyatakan sebagai kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi tim Indonesia. "Para pemain Indonesia semua terpukul dengan kondisi ini. Mereka tidak mau memberikan komentarnya karena merasa kecewa dan sedih," ungkapnya.
"Kerugian ini sangat luar biasa dan tidak disangka-sangka bisa terjadi di All England ini. Betul-betul di luar dugaan kita semua. Memang sangat merugikan."
"Pastinya kita semua, tim dan atlet sangat kecewa dengan kondisi seperti ini. Kami semua merasakan kekecewaan yang luar biasa. Karena secara kondisi kami sangat bank dan siap bertanding untuk meraih gelar," pungkas peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky itu.