Moderna Mulai Uji Klinis Vaksin COVID-19 pada Anak Usia 6 Bulan hingga 11 Tahun

Uji klinis fase 2/3 vaksin COVID-19 Moderna pada anak ini akan dilakukan dalam dua bagian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Mar 2021, 15:30 WIB
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo perusahaan biotek Moderna, Paris, Prancis, 18 November 2020. Vaksin COVID-19 buatan Moderna diprediksi segera lolos BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA). (JOEL SAGET/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Moderna memulai uji klinis vaksin COVID-19 buatan mereka pada kelompok usia anak 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun.

"Kami sangat senang memulai studi fase 2/3 mRNA-1273 kepada anak-anak sehat di AS dan Kanada," kata Stéphane Bancel, Chief Executive Officer Moderna dalam keterangan di laman resminya, dikutip Kamis (18/3/2021).

Perusahaan tersebut akan merekrut sekitar 6.750 peserta anak di Amerika Serikat dan Kanada, yang berusia 6 bulan sampai 11 tahun atau kurang dari 12 tahun, dan akan dilakukan dalam dua bagian.

Dikutip dari Live Science, pada bagian pertama pengujian, perusahaan akan menguji bagaimana peserta merespon berbagai tingkat dosis vaksin virus corona.

Anak berusia di atas 2 tahun akan menerima 50 sampai 100 mikrogram vaksin per dosis, sedangkan anak di bawah 2 tahun akan menerima 25, 50, atau 100 mikrogram.

Setiap anak akan menerima total dua dosis vaksin, dengan masing-masing penyuntikan diberikan jarak 28 hari, sama dengan rentang yang diterapkan pada orang dewasa.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Proses Uji Klinis pada Anak-Anak

Pekerja menyiapkan box berisi vaksin Moderna COVID-19 untuk dikirim di pusat distribusi McKesson di Olive Branch, Mississippi, AS, Minggu (20/12/2020). Selama seminggu, Pemerintah federal berencana mendistribusikan total 7,9 juta dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer Inc (AP Photo/Paul Sancya, Pool)

The New York Times melaporkan, anak-anak yang akan divaksinasi pertama dalam setiap kelompok akan menerima dosis terendah lebih dulu, sehingga penyelenggarah dapat mengawasi efek sampingnya, sebelum memberikan dosis yang lebih tinggi kepada kelompok lainnya.

Usai bagian pertama, Moderna akan melakukan analisis sementara untuk menentukan tingkat dosis yang sesuai untuk setiap kelompok umur. Mereka yang terdaftar di bagian kedua akan menerima dosis yang dipilih melalui analisis ini atau suntikan plasebo.

Para peserta akan dipantau selama setahun setelah penyuntikan, untuk melihat efek samping, tingkat antibodi, dan kasus infeksi COVID-19.

Bancel mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 53 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna yang disuntikan di AS.

"Kami terdorong oleh analisis utama studi mRNA-1273 COVE fase tiga pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dan studi pediatrik ini akan membantu kami menilai potensi keamanan dan imunogenisitas kandidat vaksin COVID-19 kami dalam populasi usia muda yang penting ini," ujarnya.

Selain itu, saat ini Moderna juga tengah melakukan uji klinis terhadap 3 ribu anak berusia 12 sampai 17 tahun. Uji klinis di kelompok remaja juga membutuhkan waktu setahun dan kemungkinan akan selesai pada bulan Juni 2022.


Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?

Infografis Ramai-Ramai Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ada Apa? (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya