Sandiaga Uno: Dana Hibah Pariwisata Ditambah Jadi Rp 3,7 Triliun

Dana hibah pariwisata ini diharapkan bisa memperluas lapangan pekerjaan, serta sekaligus membantu pemulihan ekonomi dan menjadi penyemangat para pelaku usaha.

oleh Andina Librianty diperbarui 18 Mar 2021, 13:35 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memastikan dana hibah untuk sektor pariwisata masih akan berjalan pada tahun ini. Bahkan alokasi anggaran diperkirakan bisa mencapai Rp 3,7 triliun.

Pemerintah pada tahun lalu sudah menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 2,2 triliun kepada 6.700 hotel dan 7.600 restoran.

"Mudah-mudahan bisa dipersiapkan dengan lebih baik. Tahun ini alokasi anggaran sudah ada dan naik, estimasinya antara Rp, 2,7 hingga Rp 3,7 triliun. Itu yang kita ajukan," kata Sandi dalam acara Rakernas PHRI I Tahun 2021 pada Kamis (18/3/2021).

Ia pun berharap dana hibah ini bisa memperluas lapangan pekerjaan, serta sekaligus membantu pemulihan ekonomi dan menjadi penyemangat para pelaku usaha pariwisata.

"Saya sangat prihatin dengan destinasi-destinasi super prioritas dan tulang punggung termasuk Bali, Borobudur, dan Semarang mereka sudah satu tahun. Kita harus bangkitkan semangat mereka," tuturnya.

Sandi mengatakan, setiap terjadi krisis di dunia selalu ada reformasi struktural yang luas biasa. Ia pun yakin pandemi ini nantinya juga akan membangkitkan berbagai sektor termasuk pariwisata, seperti hotel dan restoran.

Kebutuhan dana hibah pariwisata ini juga menjadi sorotan Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani. Ia pun berharap pemerintah bisa memperpanjang dana hibah hingga tahun ini.

"Apabila memungkinkan dana hibah pariwisata bisa diperpanjang pada 2021," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sandiaga Uno Ingin 244 Desa Wisata jadi Unicorn Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, NTT, 7 Januari 2021. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong agar 244 desa wisata di Indonesia bisa berkembang ibarat startup yang bisa berkembang menjadi unicorn.

"Di Bangli, Bali, ada Desa Penglipuran. Ada Desa Jatiluwih di Tabanan, Bali. Ini adalah desa-desa yang sudah jadi unicorn. Nah bagaimana kita dorong agar 244 desa wisata di seluruh Indonesia ini kita jadikan unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam webinar "The 6st Strategic Discussion "Redefining Sustainable Tourism Roadmap", dikutip dari Antara, Selasa (9/3/2021)..

 

Menparekraf menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 75 ribu desa. Dari puluhan ribu desa itu, sebanyak 244 desa wisata tengah dikembangkan agar bisa menjadi desa wisata yang mandiri.

"Sekarang sebanyak 54 desa wisata dalam tahap rintisan, 144 desa wisata dalam tahap berkembang. 48 desa wisata sudah maju. Ini ibaratnya (tingkatan) dari startup sampai unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Menparekraf mengatakan pengembangan desa wisata merupakan upaya mendukung pelestarian budaya dan lingkungan dalam konsep keberlanjutan, kualitas, dan ecotourism.

"Kuncinya harmoni, manfaat ekonomi, dan pelestarian budaya dan alam sekitar desa," katanya.

Pengembangan desa wisata jadi satu dari enam langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Selain pengembangan desa wisata, lima strategi tersebut yaitu terkait program stimulus hibah pariwisata; penerapan free covid corridor atau yang saat ini disebut travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi; pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus); i program digitalisasi bagi para pelaku ekonomi kreatif; dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya