Liputan6.com, Jakarta Burung tampaknya menganggap kendaraan pengangkut manusia sebagai tempat yang ideal untuk membuang limbahnya.
Faktanya, ada beberapa indikasi bahwa mobil merah lebih cenderung menjadi penerima endapan burung daripada warna lain, mungkin karena warnanya yang lebih menarik.
Advertisement
Tetapi terlepas dari merek dan model kendaraan Anda, kotoran burung — percikan kotoran putih yang sering menabrak atap dan kap mobil Anda — lebih dari sekadar tidak sedap dipandang. Ini sebenarnya dapat merusak lapisan cat kendaraan.
Masalah dengan kotoran burung adalah campuran kotoran dan urin. Burung menghilangkan kotoran melalui organ usus dan reproduksi serba guna yang dikenal sebagai kloaka, mencampur kotoran dan urin dengan keasaman tinggi dan kemudian membiarkan ramuan itu terbang.
Ketika seekor burung menjatuhkan muatannya ke permukaan kendaraan Anda dan dibiarkan di sana, ia akan mulai membakar lapisan bening, lilin, dan cat. Burung itu pada dasarnya meninggalkan bahan korosif di mobil.
Lebih buruk lagi, hari yang hangat akan mempercepat kerusakan. Itu karena matahari akan menyebabkan cat mengembang, membuatnya lebih rentan terhadap profil asam kotoran. Jika kondisinya tepat, kotoran burung dapat meninggalkan bekas permanen dalam beberapa menit.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pencegahan Merupakan Solusi Terbaik
Solusi terbaik tentu saja pencegahan. Sangat ideal menyimpan mobil Anda di garasi atau di bawah penutup mobil. Anda juga bisa mendapatkan lapisan lilin, yang akan menunda kotoran burung mencapai cat lapisan bawah dan memberi Anda waktu untuk membersihkannya.
Jika kotoran burung sudah mendarat langsung, membersihkan mobil Anda segera dengan semprotan detail dan kain mikrofiber adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hindari spons dan handuk, yang bisa terlalu abrasif untuk finishing mobil.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement