AS Putuskan Nasib Vaksin COVID-19 AstraZeneca pada April 2021

Amerika Serikat (AS) masih meneliti efikasi vaksin AstraZeneca untuk melawan COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Mar 2021, 17:35 WIB
Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, pergi setelah berbicara selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih 13 April 2020 di Washington, DC. (Alex Wong/AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Sejumlah negara Uni Eropa sedang menangguhkan pemakaian vaksin AstraZeneca. Sementara, Amerika Serikat rencananya akan memberikan kesimpulan pada April 2021. 

Dilaporkan CNBC, Kamis (18/3/2021), Dr. Anthony Fauci berkata data-data keamanan dan efikasi vaksin AstraZeneca bakal siap diberikan pada April mendatang.

Ketika ditanya soal masalah vaksin AstraZeneca di beberapa negara Eropa, Dr. Fauci menegaskan bahwa vaksin-vaksin tersebut telah melalui uji klinis yang ketat, serta di-review oleh pihak independen sebelum didistribusikan.

"Seluruh prosesnya transparan dan independen, dan kami menjelaskan kepada masyarakat dan meluangkan waktu untuk menangangi keraguan mereka tanpa menjadi konfrontatif," kata Dr. Fauci.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


WHO Tegaskan Vaksin AstraZeneca Aman

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

WHO kembali menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca masih aman untuk melawan COVID-19. Terkait kasus penggumpalan darah, WHO menyebut belum tentu itu terkait vaksin. 

Tromboemboli adalah kejadian ketika terjadi penggumpalan darah. Kasus tersebut membuat pemakaian AstraZeneca dihentikan di Denmark, serta negara-negara Eropa lain. 

"Vaksinasi melawan COVID-19 tidak akan mengurangi penyakit atau kematian dari sebab-sebab lain. Kejadian tromboemboli diketahui kerap terjadi. Tromboemboli vena adalah penyakit kardiovaskular yang paling umum nomor tiga di seluruh dunia," ujar pernyataan WHO, seperti dikutip Kamis (18/3).

WHO berkata berkomunikasi secara reguler dengan BPOM Uni Eropa (European Medicines Agency) dan regulator di seluruh dunia terkait keamanan vaksin COVID-19.

Saat ini, komite vaksin WHO masih terus memeriksa data AstraZeneca. Begitu selesai, hasilnya akan langsung diumumkan ke publik.

"Pada saat ini, WHO menganggap bahwa benefit-benefit dari vaksin AstraZeneca masih melebihi risiko-risikonya, dan merekomendasikan vaksinasi dilanjutkan," tegas WHO.


Infografis Vaksinasi COVID-19:

Infografis Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya