Terkait Penembakan di Atlanta, Barack Obama Serukan Diakhirinya Kekerasan Anti-Asia

Dalam menanggapi insiden penembakan di Atlanta, mantan presiden AS Barack Obama menyerukan kekerasan terhadap warga AS keturunan Asia harus diakhiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2021, 08:00 WIB
Mantan Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama. (AP Photo/Themba Hadebe/Henry)

Liputan6.com, Atlanta - Mantan Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu (17/3) menyatakan bahwa kekerasan terhadap warga AS keturunan Asia "harus diakhiri".

Pernyataan itu Obama sampaikan menyusul serangkaian penembakan yang terjadi di daerah Atlanta dan menewaskan enam perempuan Asia.

"Meski motif penembak belum diketahui, identitas para korban menekankan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kekerasan anti-Asia harus diakhiri," kata Obama di Twitter, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (19/3/2021).

Diketahui, insiden itu menewaskan delapan orang dalam tiga serangan terpisah pada Selasa (16/3) di spa dan panti pijat di sekitar kota terbesar Georgia.

Seorang laki-laki kulit putih berusia 21 tahun ditahan karena dicurigai melakukan penembakan.

Pihak berwenang di Georgia menerangkan kepada wartawan bahwa mungkin terlalu dini untuk menentukan apakah serangan di daerah Atlanta itu merupakan kejahatan rasial.

"Ini masih dini tapi (tersangka) mengklaim tidak bermotivasi rasial," terang Kapten Jay Baker, dari Kantor Sheriff Cherokee County.

Selama setahun terakhir di tengah krisis Virus Corona COVID-19, diskriminasi anti-Asia tampaknya telah meningkat di AS, yang ditekankan sebagian warga Amerika termasuk mantan presiden Donald Trump bahwa virus tersebut dimulai dari China pada akhir 2019. 

Saksikan Video Berikut Ini:


Obama Kerap Aktif Dukung Peningkatan Keamanan Senjata di AS

Mantan Presiden ke-44 AS, Barack Obama dan istri Michelle Obama tiba menghadiri upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden di Crypt of US Capitol di Washington, Rabu (20/2/2021). (Jim Lo Scalzo/Pool Photo via AP)

Obama, yang menjabat sebagai Presiden AS selama dua periode, adalah pendukung peningkatan langkah-langkah keamanan senjata dan ia, pada Rabu (17/3), kembali memaparkan masalah itu.

"Bahkan ketika kita berjuang melawan pandemi, kita terus mengabaikan epidemi kekerasan senjata yang bertahan lebih lama di Amerika," sebut Obama.

"Penembakan kemarin kembali menjadi pengingat yang tragis bahwa kita punya tugas yang lebih banyak untuk memberlakukan undang-undang keamanan senjata yang masuk akal dan membasmi pola kebencian dan kekerasan yang menyebar di masyarakat kita," ujarnya.

Seorang laki-laki Georgia, berusia 21 tahun ditangkap oleh kepolisian setempat dan mengatakan motif penembakan Selasa malam itu belum diketahui, meski banyak korbannya adalah perempuan keturunan Asia.

Sementara itu, empat dari korban tewas ditembak di Youngs Asian Massage Parlor di mal di daerah Cherokee County.

Empat korban lainnya juga tewas tertembak di panti pijat dekat lingkungan Buckhead Atlanta.


Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya