OJK: Pasar Saham RI Tempat Menarik bagi Investor untuk Investasi

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menyampaikan paparan mengenai perkembangan kondisi pasar modal Indonesia yang mulai pulih.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mar 2021, 20:52 WIB
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Jelang penutupan sesi II, nilai perdagangan sebesar Rp 7,7 triliun lebih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan perkembangan kondisi pasar saham Indonesia yang mulai positif menjadikan tempat menarik bagi investor asing dan lokal untuk berinvestasi.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menyampaikan paparan mengenai perkembangan kondisi pasar modal Indonesia yang mulai pulih pada acara LPPI Virtual Seminar 43:Penguatan Tata Kelola di Pasar Modal, Kamis (18/3/2021).

Hoesen menuturkan, kondisi pasar modal sempat dapat tekanan berat pada kuartal I 2020. Hal ini seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar saham yang sempat turun 37 persen kembali perlahan pulih.

Hoesen menuturkan, sebagai gambaran, pada 15 Maret 2021, IHSG sudah kembali berada di posisi 6.324 atau naik 5,8 persen dibandingkan per Desember 2020 yang hanya mencapai 5.979.

"Kondisi IHSG terbilang cukup baik jika dibandingkan peers Malaysia dan Filipina yang masing-masing minus secara year to date minus 0,4 persen dan 8,2 persen,” kata dia.

Ia menambahkan, nilai kapitalisasi pasar saham juga meningkat dari Rp 6.998 triliun pada 30 Desember 2020 menjadi Rp 7.400 triliun pada 15 Maret 2021. Selain itu, total dana kelolaa reksa dana naik sekitar 1,5 persen dari Rp 570 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 580 triliun. Total produk reksa dana mencapai 2.237 produk.

“Dilihat dari suplai pada 6 Maret 2021, ada 26 penawaran umum baik untuk saham dan efek bersifat utang dan sukuk sebesar Rp 27,98 triliun,” ujar dia.

Selain itu, jumlah investor tumbuh signifikan pada 2021. Hoesen mengatakan, per 28 Februari, jumlah investor mencapai 4,5 juta atau naik 16,23 persen dibandingkan 30 Desember 2020. Tercatat single investor id (SID) mencapai 3,8 juta.

"Ini memberikan optimisme pasar saham Indonesia ke arah positif dan tempat menarik bagi investor baik lokal dan asing untuk tempat berinvestasi,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


OJK: Tingkat Literasi dan Inklusi di Pasar Modal Masih Jauh dari Harapan

Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Jelang penutupan sesi II, sebanyak 8,7 miliar lembar saham telah diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan tingkat literasi dan inklusi di pasar modal masih jauh dari harapan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menyebutkan, sekitar 4,9 persen untuk tingkat literasi dan 1,55 persen untuk tingkat inklusi di sektor ke pasar modal.

Oleh sebab itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan penyesuaian. Kali ini, BEI meluncurkan empat terobosan dalam rangka inovasi edukasi digital untuk pasar modal tanah air.

“Semoga kegiatan kita pada pagi hari ini dapat mendorong peningkatan literasi inklusi pasar modal di seluruh Indonesia,” kata dia dalam video konferensi, Jumat, 12 Maret 2021.

Hoesen mengatakan, empat terobosan baru ini sejalan dengan upaya SRO dan OJK dalam menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat, terutama yang berbasis digital, untuk meningkatkan pertumbuhan investor dari kalangan akademisi dan stakeholders di tengah dampak pandemi covid-19.

"Dengan adanya inovasi edukasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan optimisme tercapainya tingkat literasi dan inklusi di pasar modal yang lebih tinggi,” kata dia.

Empat terobosan tersebut terdiri dari IDX Virtual Tour 360, Halaman Edukasi Investasi di Website BEI dan Modul Sekolah Pasar Modal Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI: IDX GI-a-thon, serta konsep Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya