Buktikan Aman, PM Inggris Boris Johnson Disuntik Vaksin COVID-19 AstraZeneca Jumat 19 Maret

PM Inggris Boris Johnson menyatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca aman untuk penggunaan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Mar 2021, 08:35 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (AFP Photo)

Liputan6.com, London- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford aman untuk penggunaan.

Dilansir BBC News, Jumat (19/3/2021) Johnson juga mengungkapkan bahwa dirinya akan menerima suntikan vaksin COVID-19 tersebut pada Jumat (19/3/2021) waktu setempat.

Johnson menyampaikan, bahwa 'manfaat vaksin yang mencegah COVID-19 itu jauh lebih besar daripada risikonya'. Ia pun meminta orang-orang untuk menerima suntikan vaksin tersebut saat ditawarkan nantinya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Johnson setelah regulator Inggris dan Uni Eropa mengatakan tidak ada bukti vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.

Johnson juga menerangkan bahwa penundaan pasokan vaksin COVID-19 pada April 2021 tidak akan memengaruhi proses Inggris untuk keluar dari lockdown.

"Kemajuan di sepanjang jalan menuju kebebasan tetap tidak terkendali," kata Johnson dalam keterangannya di Downing Street, setelah NHS Inggris memperingatkan pasokan vaksin akan berkurang pada April 2021.

Kepala petugas medis Inggris, Prof Chris Whitty menjelaskan bahwa vaksin AstraZeneca "sangat efektif" terhadap apa yang tetap menjadi "penyakit (COVID-19) yang sangat berbahaya bagi banyak orang."

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kepala Petugas Medis Inggris Yakinkan Manfaat Vaksinasi COVID-19

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Prof Chris Whitty menambahkan, ada "masalah nyata yang selalu harus kita pikirkan dengan semua obat," tetapi masalah itu "jauh lebih kecil daripada manfaat mendapatkan vaksin."

"Risiko-manfaatnya sangat kuat untuk mendapatkan vaksinasi," katanya.

Regulator telah menerima sejumlah kecil laporan tentang kasus pembekuan darah yang sangat langka yang terjadi di bagian otak, yang sebelumnya mendorong beberapa negara Eropa untuk menghentikan sementara peluncuran vaksin AstraZeneca.

Namun sebelumnya, MHRA dan EMA sudah mengatakan bahwa masyarakat dapat memiliki kepercayaan terhadap manfaat vaksin dan harus divaksinasi.

Prancis dan Italia sejak itu mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca.


Infografis Perbandingan Vaksin COVID-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya