Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp bersama Kemkominfo dan ICT Watch meluncurkan kampanye literasi digital 2021.
Kampanye ini akan berlangsung setahun penuh dengan tujuan melawan penyebaran disinformasi sekaligus meningkatkan kesadaran atas perlindungan data pribadi.
Advertisement
Salah satu program kampanye literasi digitaladalah pelatihan bagi lebih dari 20.000 orang di seluruh Indonesia. Mulai dari siswa, guru, orangtua, hingga komunitas lokal dan pelaku UMKM.
Dengan kampanye ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan bekal mengenai cara menjaga privasi dan keamanan digital serta mendapat edukasi cara mengidentifikasi hoaks, terutama seputar Covid-19.
Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pandemi memaksa masyarakat untuk bermigrasi dari luar jaringan (offline) ke dalam jaringan (online).
"Akselerasi digitalisasi juga berpengaruh terhadap isu privasi dan perindungan data pribadi serta disinformasi, termasuk berkaitan dengan Covid-19 dan vaksinasi," kata pria yang karib disapa Sammy.
Literasi Digital Diperlukan di Era Migrasi dari Offline ke Online
Untuk itulah, menurut Sammy dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan digital agar masyarakat Indonesia dapat berkembang di era online ini.
Kampanye literasi digital ini memiliki lima program utama. Masing-masing adalah roadshow seminar dan lokakarya, kelas daring, gerakan kaum muda anti-hoaks Covid-19, dan serial video dan podcast.
Selanjutnya, WhatsApp dan ICT Watch akan mengunjungi 12 kota baru sepanjang roadshow tahun ini. Total, roadshow literasi digital ini akan menjangkau 31 kota di Indonesia hingga akhir tahun ketiga kemitraan.
Global Head of WhatsApp Will Cathcart mengatakan, peningkatan literasi digital bisa mendukung pemanfaatan teknologi yang positif dan membawa kebaikan.
"Melalui kerja sama dengan ICT Watch selama dua tahun terakhir, kami telah memberikan pelatihan literasi digital kepada lebih dari 17.000 orang di seluruh Indonesia. Kami pun bersemangat melakukan lebih banyak lagi," katanya.
Advertisement
WhatsApp Bantu Bisnis Kecil
Cathcart menambahkan, selain keterampilan digital, WhatsApp juga ingin membantu bisnis kecil untuk bertumbuh, guna menghidupkan kembali perekonomian.
"Kami akan terus mendukung upaya Indonesia dalam menangani Covid-19," tuturnya.
Sementara, Direktur ICT Watch Widuri mengatakan, masih ada kesenjangan signifikan dalam akses pendidikan dan keteampilan digital di Indonesia.
Oleh karenanya ia berharap kolaborasi antara ICT Watch, WhatsApp, dan Kemkominfo bisa membantu menyediakan akses pembelajaran dan pelatihan bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Harapannya, generasi muda bisa menjadi penggerak literasi digital di komunitasnya dan mengatasi isu-isu seputar privasi dan disinformasi secara lebih efektif.
(Tin/Isk)