Liputan6.com, Jakarta - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 58,56 miliar sepanjang 2002. Angka ini anjlok sekitar 82,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 331,27 miliar.
Dilansir dari laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (19/3/2021), penurunan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan bersih yang terkoreksi sebesar 39,48 persen atau Rp 2,33 triliun.
Advertisement
Nilai laba bersih per saham juga turun menjadi senilai Rp 6 dari akhir periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 32.
Kendati begitu, sepanjang 2020 perseroan berhasil menekan beban perusahaan yang turun menjadi Rp 1,89 triliun dari Rp 3 triliun di 2019. Dari sisi aset, terjadi penurunan menjadi Rp 6,89 triliun pada 2020, dari posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp 7,76 triliun.
Aset lancar tercatat Rp 3,99 triliun, menyusut dari Rp 4,54 triliun di 2019. Aset tak lancar tercatat sebesar Rp 2,9 triliun, turun dari Rp 3,21 triliun.
Dari sisi liabilitas, terjadi penurunan menjadi sebesar Rp 4,05 triliun dari posisi akhir tahun sebelumnya yang senilai Rp 4,59 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 3,07 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 974 milyar.
Adapun ekuitas pada akhir 2020 tercatat sebesar Rp 2,84 triliun, berkurang dari Rp 3,16 triliun per 31 Desember 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 19 Maret 2021, saham PPRE turun 2,73 persen ke posisi Rp 214 per saham. Saham PPRE dibuka stagnan Rp 220 per saham. Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 224 dan terendah Rp 214 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 896 kali dengan nilai transaksi Rp 1,3 miliar.
Advertisement