3 Strategi Transformasi Digital Bank Syariah ala OJK

Penting bagi bank syariah mengikuti perkembangan zaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam perkembangan sektor jasa keuangan syariah, bank syariah menjadi bagian penting dalam menggerakkan ekosistem ini. Maka penting bagi bank syariah mengikuti perkembangan zaman.

Pemilihan strategi yang digunakan ini bergantung pada top manajemen dan sumber daya bank. Setidaknya ada tiga model yang bisa digunakan oleh sektor jasa keuangan syariah dalam rangka transformasi digital pada bank syariah.

"Kita harap di sini punya visi dan misi yang jelas," kata Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah, OJK, Deden Firman Hendarsyah dalam Webinar bertajuk Percepatan Digitalisasi di Pasar Keuangan Syariah Saat Pandemi, Jakarta, Jumat (19/3).

Pertama pada model internal bank syariah harus bisa berkolaborasi dengan induk. Dalam hal ini bank syariah menggunakan layanan perbankan digital (LPD) yang dikembangkan induk untuk disesuaikan dengan karakter nasabah bank syariah.

Sementara itu dari LPD juga mengembangkan diri sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. "Bank syariah mengembangkan sendiri layanan LDP-nya dengan sumber daya internal yang dipunya," kata Deden.

Kedua, model eksternal dengan menggunakan outsourcing LPD ke vendor. Dalam hal ini bank syariah sepenuhnya melakukan alih daya atas LPD ke nasabah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Membentuk LDP

Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu bank syariah bisa juga melakukan consortio development dengan bank syariah lain. Sehingga strategi yang digunakan dapat dilakukan untuk membentuk LDP dengan bank syariah lainnya. Tetapi customer onboarding tetap dilakukan di bank syariah masing-masing.

Ketiga, model hybrid yakni join development. Dalam hal ini LPD dikelola bank syariah. Sedangkan pihak eksternal sebagai developer IT.

Dari itu semua, hal terpenting dalam transformasi digital pada akhirnya dalam permodalan. Ini menjadi sebuah keniscayaan untuk mempercepat proses transformasi digital. Adanya merger bank syariah BUMN beberapa waktu lalu diharapkan bisa mempercepat proses digitalisasi keuangan syariah.

"Dalam hal ini permodalan jadi keniscayaan. Nah dengan adanya merger bank syariah kemarin ini diharapkan bisa lebih cepat mendorong perkembangan keuangan syariah kita," kata dia mengakhiri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya