Ini yang Terjadi Jika Isi Oli Mesin Melebihi Batas Maksimum

Oli atau pelumas sendiri memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu mengurangi gesekan yang berlebih antar komponen mesin

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Mar 2021, 14:11 WIB
Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga performa mobil kesayangan, pemilik wajib melakukan perawatan berkala. Selain itu, mengganti oli atau pelumas mesin dalam jangka waktu yang telah ditentukan juga bisa menjadi salah satu menjaga kendaraan tetap prima.

Oli mesin sendiri memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu mengurangi gesekan yang berlebih antar komponen mesin yang bergerak ratusan hingga ribuan kali per menit.

Dengan pentingnya fungsi oli ini, maka diwajibkan untuk terus dijaga kuantitas maupun kapasitasnya dengan melakukan pergantian oli secara rutin.

Melansir Hyundai Indonesia, Anda berpikir untuk mengisi oli sepenuh mungkin sampai melebihi batas maksimum di dipstick agar oli akan sangat sulit habis karena penguapan? Jika ya, buang pemikiran itu jauh-jauh.

Hal ini karena ketika oli diisi sampai melebihi batas maksimum, komponen harus bekerja ekstra karena oli membanjiri internal mesin.

Oli sendiri pun harus bekerja di bawah tekanan. Pada kondisi normal, tekanan oli akan normal dan mesin bekerja seperti sediakala.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dampaknya

Tapi bila diisi penuh, tekanan yang dialami mesin akan melebihi batas. Jika tekanannya sangat tinggi, komponen internal pun bisa mengalami kerusakan.

Selain itu, paking atau gasket pada mesin baik di karter oli, engine head, dan paking lainnya, bisa mengalami kebocoran karena mengalami tekanan yang terlalu besar.


Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya