Liputan6.com, Jakarta - Guna mendukung terlaksananya pendidikan di tengah pandemi Covid-19, Smartfren kembali membantu penyaluran Bantuan Kuota Data Internet 2021 dari Kemdikbud. Bantuan kuota data internet ini ditujukan untuk siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.
Bantuan kuota data internet tersebut disalurkan kepada seluruh pelanggan yang nomornya telah didaftarkan pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) melalui pihak sekolah dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) melalui pihak universitas.
Advertisement
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, Smartfren selalu siap mendukung program pemerintah dan selalu hadir untuk siswa, mahasiswa, guru, dan dosen yang membutuhkan koneksi internet untuk kegiatan belajar mengajar.
"Dengan jaringan yang sudah 100 persen 4G LTE Advance dan jangkauan terluas di Indonesia, kami yakin kegiatan PJJ menggunakan video streaming dan berbagai fitur online lain bisa terlaksana dengan lancar dan jelas," tutur Merza, dikutip dari keterangan Smartfren.
Merza pun mengajak semua orang untuk tetap produktif, berkarya, dan membuka peluang baru menuju cita-citanya dengan memanfaatkan teknologi digital.
Bantuan kuota data internet 2021 dari Kemdikbud disalurkan dengan data yang telah terdaftar selama periode sebelumnya.
Bantuan Berlangsung Tiga Bulan
Bantuan kuota internet ini akan berlangsung selama tiga bulan. Periode penyaluran pertama pada 11-15 Maret 2021.
Siswa, guru, mahasiswa, dan dosen bisa mengaktifkan nomor, kemudian mendaftar melalui pihak sekolah atau universitas, kemudian menggunakannya di jaringan Smartfren.
Nomor yang sudah terdaftar akan mendapatkan notifikasi saat mendapatkan bantuan kuota data internet 2021. Pelanggan Smartfren bisa mengecek kuota tersebut melalui aplikasi MySmartfren.
Bantuan kuota internet kali ini bisa digunakan untuk mengakses segala kebutuhan belajar dan mengajar.
Namun, bantuan kuota internet tidak bisa digunakan untuk mengakses situs-situs yang diblokir Kemkominfo.
Advertisement
Tak Bisa Buat Akses TikTok, Facebook, Twitter, dan Instagram
Selain itu, bantuan kuota internet juga tidak bisa dipakai mengakses aplikasi yang tidak terkait langsung dengan Bantuan Kuota Data Internet, antara lain adalah Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.
Besaran bantuan kuota internet yang disalurkan berbeda untuk tiap jenjangnya.
Misalnya peserta didik jenjang PAUD akan mendapatkan kuota 7GB per bulan, selama tiga bulan. Kemudian, peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapat 10GB per bulan untuk tiga bulan.
Lalu, pendidik jenjang PAUD dan pendidikan dasar dan menengah mendapatkan kuota 12GB per bulan selama tiga bulan.
Sementara, dosen dan mahasiswa mendapatkan kuota 15GB per bulan, selama tiga bulan.
(Tin/Isk)