Liputan6.com, Jakarta - Ada sebagian orangtua yang mengeluhkan sulitnya si Kecil tidur malam. Padahal hal ini sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri mengatakan melatih anak tidur memang bukan perkara mudah mengingat di masa pandemi ini para ibu bekerja terus berada di rumah sehingga kerap disalahartikan sebagai jam main bagi si Kecil. Alhasil, pola tidur pun semakin tak keruan.
Advertisement
Meski begitu bukan berarti si Kecil tak bisa tidur lebih awal. Sebab ada beberapa tips yang perlu dilakukan orangtua.
"Sejak usia anak 3 bulan, anak bisa belajar untuk mengenal siang dan malam. Bagaimana caranya? Kalau siang buka korden/jendela, biarkan matahari masuk, nyalakan lampu bila kurang terang. Bangunkan anak dan ajak bermain. Kalau malam, redupkan lampu dan 30 menit sebelumnya lakukan aktivitas yang ringan seperti membaca buku dan jauhi gadjet," ujarnya dalam webinar Baby Happy melalui keterangan pers, ditulis Minggu (21/3/2021).
Menurut Kanya, sleep training ini harus dijalankan dengan konsisten selaras dengan aktivitas orangtua. Dalam hal ini, orangtua juga perlu membawa suasana tidur serta mengatur jam makan sehingga anak tidak rewel ketika misalnya terbangun di malam hari.
"Jadwal makan dan menyusui yang teratur penting untuk merangsang rasa lapar anak khususnya bila sudah berumur diatas 3 bulan. Artinya, bayi dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang timbul pada dirinya. Sedangkan, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), pemulihan energi, serta berdampak pada mental dan emosi," katanya.
Simak Video Berikut Ini:
Tips agar Anak Tidur Awal di Malam Hari
Kanya menyampaikan bahwa penting untuk menentukan waktu tidur yang konsisten. Tak cuma itu pastikan popok kering, pakaian dan tempat tidurnya bersih dan nyaman.
"Anak dianjurkan tidur dalam keadaan kenyang dan biasakan untuk mengenalkan suasana tenang menjelang tidur,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kanya juga memberikan tips metode menidurkan anak yang efektif. “Kuncinya, sejak awal kita harus memperkenalkan berbagai cara menidurkan secara bergantian, sehingga tidak monoton. Misalnya, selain menggunakan stroller maupun ayunan gantung, kita bisa coba juga dengan ditepuk-tepuk saja di kasur atau bisa juga diletakkan di bouncer atau baby crib secara bergantian,” katanya.
"Jangan menidurkan balita dengan cara-cara yang kiranya akan menyusahkan di kemudian hari, seperti gendong ayun-ayun, jalan keliling rumah dan jalan-jalan naik mobil," pungkasnya.
Advertisement