Liputan6.com, Jakarta - Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memenangkan tender Seleksi Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam (Bandara Hang Nadim) dengan masa pengelolaan 25 tahun.
Hal ini diumumkan oleh Panitia Pengadaan Proyek KPBU Bandara Hang Nadim di bawah Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) pada Jumat 19 Maret 2021 melalui website BP Batam www.bpbatam.go.id
Konsorsium Angkasa Pura I berhasil meraih peringkat I dengan poin 100. Unggul di atas Konsorsium Batam yang terdiri dari PT Angkasa Pura II (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Egis Project S.A, Engie South East Asia Pte Ltd.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I ini merupakan milestone penting bagi perusahaan.
Hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial.
"Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya," kata Fahmi dalam keterangan resmi, Sabtu (20/3/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tanggung Jawab WIKA
Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum.
Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum.
Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.
Ke depan, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.
Potensi Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub atau pusat logistik dan kargo ini didasarkan atas beberapa keunggulan kompetitif, seperti lokasinya yang terletak di kawasan free trade zone yang cukup strategis di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri, serta memiliki runway terpanjang di Indonesia (4.025 meter).
Advertisement