Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa tektonik di Maluku Utara pada Sabtu (20/3/2021) malam, dengan magnitudo 5,4 merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu malam.
Advertisement
Dia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau strike-slip fault.
Dari hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo 5,3 kemudian diperbarui menjadi magnitudo 5,4.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,07 LU dan 126,95 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah barat laut Kota Ternate, Maluku Utara pada kedalaman 37 km," ujarnya.
Bambang menjelaskan, guncangan gempa dirasakan di daerah Ternate, Halmahera Barat dan Tidore III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Hingga saat ini, katanya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut, sedangkan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemantauan BMKG hingga Sabtu, pukul 22.30 WIB menunjukkan dua aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock," katanya.
Bambang mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dia meminta warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu malam, namun belum ada laporan tentang dampak gempa yang terjadi pada kedalaman 11 kilometer itu.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya, gempa yang berpusat sekitar 55 kilometer Barat Laut ibu kota Provinsi Maluku Utara itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG menyebutkan gempa yang terjadi pada pukul 22:02:31 WIB tersebut berada pada koordinat 1,02 Lintang Utara-126,93 Bujur Timur, dan getarannya dirasakan III MMI di Ternate.
Advertisement