Liputan6.com, Gorontalo - Laboratorium uji Covid-19 di Balai Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo mendapatkan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebab saat ini BPOM Gorontalo telah memiliki validasi standar internasional Covid-19.
“Kami telah menerima hasil dari WHO Proficiency Testing Program for the Detection of SARS-Cov-2 by PCR, dengan hasil Inlier terhadap lima sampel yang diterima,” kata Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, Uji Proficiency WHO dilakukan pada bulan Desember tahun 2020 dengan mengirimkan lima sampel untuk diuji di laboratorium Uji Covid-19 BPOM Gorontalo. Dari lima sampel tersebut hasilnya 100 persen.
Kemampuan uji didukung dengan SDM laboratorium yang mumpuni. Jika di awal tahun 2020 lalu laboran Covid-19 hanya berjumlah empat orang, kini sudah menjadi 12 orang dan sudah tersertifikasi kemampuannya.
“Dengan demikian, hasil uji RT PCR di BPOM Gorontalo dapat dipertanggungjawabkan validitas hasil ujinya karena sudah bertaraf internasional,” Agus menjelaskan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Respons Gubernur Gorontalo
Hasil ini disambut baik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Pihaknya merasa bangga sebab BPOM Gorontalo selama ini menjadi satu-satunya tempat pengujian sampel covid-19 yang diandalkan di daerah untuk mendeteksi penularan virus mematikan itu.
“Saya ucapkan selamat buat BPOM Gorontalo. Ini menandakan upaya kita bersama selama lebih kurang setahun terakhir berjuang melawan Virus Corona tidak sia-sia,” tutur Rusli kepada Liputan6.com.
Gubernur Rusli mengaku, masa-masa sulit setahun lalu saat pandemi covid-19 masuk ke Gorontalo. Sampel harus dikirim ke Jakarta dan menunggu hasilnya satu hingga dua pekan.
“Kita benahi laboratorium BPOM pakai APBD. Kita sesuaikan dengan standar yang ada. Alhamdulillah sekarang sudah diakui WHO,” ia menandaskan.
Advertisement