Liputan6.com, Palembang - Sebagai salah satu daerah penghasil lumbung pangan nasional, petani Sumatera Selatan (Sumsel) terus memanen padi dengan kualitas yang bagus.
Kendati di saat pandemi Covid-19 dan baru memasuki musim panen di Sumsel, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumsel dan Bangka Belitung, sudah menyerap beras petani mencapai 12.000 ton.
Baca Juga
Advertisement
Pimpinan Bulog Sumsel Babel Ahmad Ali Amsari mengatakan, beras yang terserap itu salah satunya berasal dari kualitas beras yang bagus dari Sumsel.
“Dalam sehari, kita bisa menyerap hingga 700 ton beras di Sumsel,” katanya, Minggu (21/3/2021).
Dengan penyerapan pengadaan beras yang lancar seperti ini, dia yakin target tahun ini akan tercapai. Karena target Bulog Sumsel Babel dalam penyerapan beras dari petani mencapai 80.000 ton.
Menurutnya, musim penghujan saat ini tidak berpengaruh besar pada produksi beras petani di Sumsel. Apalagi ada beberapa daerah di Sumsel yang menghasilkan padi terbaik.
“Kami terus menyerap beras petani dari Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) dan lainnya,” ujarnya.
Di bulan April 2021 mendatang, di setiap hari Sabtu dan Minggu, PU Bulog Sumsel Babel akan menampung beras dari petani.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Stok Beras Aman
Ahmad Ali Amsari juga memastikan, stok beras di gudang PU Bulog Sumsel Babel sudah lebih dari cukup. Hal tersebut berdasarkan catatat stok beras untuk enam bulan ke depan.
“Stok kita aman bahkan hingga habis lebaran nanti, apalagi jika penyerapan beras terus berjalan. Kita juga tidak melakukan penyaluran beras untuk masyarakat miskin dan penugasan lagi,” katanya.
Untuk penyerapan beras di tingkat petani, lanjut Ali, masih menggunakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) lama. Yaitu seharga Rp5.300 per Kilogram (Kg) untuk gabah dan Rp8.300 per Kg untuk beras petani.
Advertisement