Liputan6.com, Berlin- Jerman akan memperpanjang lockdown untuk menahan penyebaran Virus Corona COVID-19 hingga bulan kelima.
Perpanjangan lockdown itu diungkapkan dalam rancangan proposal, setelah infeksi telah mengalami kenaikan di mana pihak berwenang memperingatkan rumah sakit akan kewalahan.
Advertisement
Dilansir US News, Senin (22/3/2021) anjuran lokcdown ini ada dalam draf yang disiapkan oleh kantor Kanselir Angela Merkel.
Pada pertemuan terakhir, para pemimpin menyetujui pembukaan yang hati-hati, mengesampingkan keberatan Kanselir Angela Merkel, yang mengatakan varian COVID-19 yang lebih menular telah membuat pandemi sulit diatasi.
Draf tersebut mengatakan penguncian harus berlanjut hingga 18 April.
Rem darurat yang disepakati pada pertemuan terakhir para pimpinan, akan diterapkan untuk menghentikan langkah-langkah pembukaan lebih lanjut yang berhati-hati.
Robert Koch Institute untuk penyakit menular di Jerman mengatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 per 100.000 penduduk selama seminggu mencapai 103,9 pada Minggu 21 Maret.
Jumlah tersebut berada di atas ambang batas 100, menurutnya unit perawatan intensif akan mulai kehabisan kapasitas.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Aturan Jam Malam Hingga Operasional Kantor
Dalam proposal sebelumnya, yang diedarkan oleh Social Democrats, mitra junior dalam koalisi Merkel, mengatakan bahwa semua pelancong yang kembali ke Jerman harus dikarantina, meski jika mereka tidak berada di zona risiko Virus Corona.
Proposal tersebut kini masih dalam pembahasan untuk ditetapkan.
Proposal itu juga menyebutkan kemungkinan jam malam untuk daerah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi, meskipun tidak disebutkan secara spesifik wilayah mana yang dimaksud.
Kasus baru Virus Corona COVID-19 di Jerman telah meningkat 13.733 menjadi 2.659.516, menurut Robert Koch Institute, dan jumlah kematian bertambah 99 orang, menjadikan totalnya sebanyak 74.664 jiwa.
Draf lockdown terbaru juga akan memperketat aturan pada perusahaan di Jerman, yaitu mereka yang tidak bisa memperkerjakan karyawan dari rumah harus memfasilitasi tes COVID-19 setiap minggu, atau dua kali jika cukup tersedia.
Advertisement