Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mendorong gerakan literasi melalui penguatan peran perpustakaan, khususnya dalam penyediaan bahan bacaan berkualitas. Dia yakin buku dapat berkontribusi penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.
Dia mengaku kehidupannya sangat lekat dengan buku. Berkat buku, dia bisa berbicara soal peternakan hingga keuangan.
Advertisement
"Di sini peran perpustakaan menjadi penting. Tidak usah ragu. Saya adalah produk yang besar dari membaca. Buku-buku saya lebih dari 1 meter. Buku adalah salah satu sahabat terdekat. Orang banyak bertanya saya bisa ditanya apa saja. Bisa diajak bicara peternakan, keuangan, perkebunan, dan sebagainya. Ini karena buku," kata Risma pada Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021 secara virtual di Jakarta, Senin 22 Maret 2021.
Oleh karena itu, dia menginstruksikan jajarannya agar menyediakan dan memanfaatkan ruang yang ada untuk perpustakaan.
"Kemensos menjadi bagian dari usaha bersama menjadikan perpustakaan sebagai gudang ilmu bagi siapa pun yang ingin mengubah masa depannya. Dulu di Surabaya, sambil mengantarkan anak-anak sekolah, ibu-ibu bisa membaca buku. Lama-lama mereka bisa punya keterampilan, bikin kue, kerajinan tangan, ternak ikan, dan lainnya," kata Risma
Dia pun mengajak semua elemen untuk mendorong anak-anak suka membaca buku. Sebab, dengan membaca buku, anak-anak menjadi kreatif karena terbiasa mengembangkan nalar dan imajinasinya.
"Kalau ingin anak-anak kita kreatif, inovatif, baca lebih banyak buku lagi. Mereka kalau baca nanti akan diimajinasikan. Ini bisa mendorong kreativitas dan inovasi," tutur Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buku untuk Penyandang Disabilitas Netra
Selain itu, Risma meminta jajarannya untuk menyediakan buku untuk penyandang disabilitas netra. Tak hanya sebatas buku braille.
"Jangan hanya braille. Tapi saya minta mengembangkan juga cerita dengan berbasis suara. Dengan kemasan menarik, saya yakin mereka akan semakin berkembang. Dan saya yakin, di balik keterbatasan mereka, ada kelebihan," kata Risma.
Dia tidak ingin para penyandang disabilitas netra hanya diidentikkan dengan profesi tukang pijat. Dia yakin, mereka punya banyak potensi yang tidak kalah hebat dibandingkan dengan mereka yang sempurna secara fisik.
Mantan Wali Kota Surabaya itu juga memberikan dukungan dan motivasi para pustakawan dan semua pihak yang bergiat memajukan perpustakaan.
"Jangan cemas dan ragu. Terus semangat karena upaya bapak-ibu sangat mulia. Yakni mencerdaskan anak bangsa dan turut membangun kualitas SDM Indonesia yang lebih maju," ujar Risma.
Advertisement