Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan saham Selasa pagi, (23/3/2021) menguat seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang positif.
Pada Selasa ini, raksasa teknologi China Baidu mulai perdagangan perdana di bursa saham Hong Kong. Di Jepang, indeks saham Nikkei naik 0,7 persen pada awal perdagangan saham, indeks saham Topix menguat 0,39 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,73 persen.
Advertisement
Di Australia, indeks saham ASX 200 menguat 0,45 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,25 persen.
Di sisi lain, Baidu mulai perdagangan saham di Hong Kong. Harga saham yang ditetapkan 252 dolar Hong Kong per saham atau USD 32,45.
Baidu menambah jejeran perusahaan China yang sudah tercatat di AS menawarkan saham perdana kedua di Hong Kong. Perusahaan China yang mencatatkan saham di bursa saham Hong Kong di Alibaba dan JD.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Teknologi Menguat
Sementara itu, saham teknologi di Asia Pasifik cenderung menguat. Saham grup Softbank naik 1,35 persen, saham Samsung Electronics menguat 0,85 persen.
Saham teknologi di Asia menguat seiring reli di bursa saham Nasdaq yang naik 1,23 persen ke posisi 13.377,54. Kenaikan bursa saham Nasdaq itu juga didorong imbal hasil obligasi yang menurun.
Indeks saham utama lainnya yaitu indeks saham S&P 500 menguat 0,7 persen ke posisi 3.940,59. Indeks saham Dow Jones mendaki 103,23 poin ke posisi 32.731,20.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun lima basis poin menjadi 1,68 persen. Sebelumnya imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sempat berada di level tertinggi dalam 14 bulan.
Indeks dolar AS berada di kisaran 91,81. Angka ini di atas posisi pada pekan lalu 91,5. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 108,80 per dolar AS.
Advertisement