Lakukan Uji Klinis Awal, Sinovac Sebut Vaksin COVID-19 CoronaVac Aman untuk Anak

Peneliti Sinovac mengatakan bahwa vaksin COVID-19 CoronaVac yang mereka kembangkan aman dan memicu kekebalan pada anak dan remaja

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Mar 2021, 16:44 WIB
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan kemungkinan aman dan mampu memicu kekebalan dari virus corona pada kelompok anak dan remaja.

Pernyataan itu disampaikan Sinovac pada Senin waktu setempat, setelah melakukan penelitian tahap awal vaksin CoronaVac mereka kepada anak berusia 3 sampai 17 tahun.

Mengutip Straits Times pada Selasa (23/2/2021), Zeng Gang, peneliti Sinovac, mengatakan bahwa uji klinis fase I dan II mereka dilakukan pada lebih dari 500 anak berusia 3 sampai 17 tahun, yang menerima dua suntikan vaksin berdosis sedang atau rendah, atau plasebo.

Menurut laporan dari Global Times, fase I melibatkan 72 remaja dan 480 anak dilibatkan dalam fase II. Zeng Gang mengatakan, tingkat efek samping keseluruhan mencapai 23,7 sampai 29 persen, dengan reaksi ringan menjadi yang paling banyak ditemukan.

Dia menambahkan, hanya dua anak (usia tiga dan enam tahun), yang mengalami demam setelah menerima vaksin dengan dosis rendah. Namun, Zeng Gang tidak menyebutkan berapa suhu badan anak tersebut.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Respon Antibodi pada Anak

Perawat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19 CoronaVac dari Sinovac di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura di Bangkok, Minggu (28/2/2021). Pekan ini, Thailand menerima 200.000 dosis pertama vaksin Sinovac dari China dan 117.00 dosis impor vaksin AstraZeneca. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Terkait kekebalan, kelompok yang mendapatkan dosis berbeda-beda dalam uji klinis dilaporkan menghasilkan respon kekebalan yang memenuhi syarat.

"Namun dosis mana yang harus digunakan untuk menyuntik kelompok usia berbeda masih dalam pembahasan," kata Zeng Gang.

Zeng mengatakan, tingkat antibodi yang dipicu vaksin CoronaVac lebih tinggi daripada yagn terlihat pada orang dewasa usia 18 sampai 59 tahun.

Pada anak usia tiga hingga 11 tahun, dosis yang lebih rendah memunculkan respon antibodi yang baik. Sementara dosis sedang bekerja dengan baik pada mereka yang berusia 12 sampai 17 tahun.

Data awal untuk vaksin CoronaVac pada anak belum dipublikasikan di jurnal medis yang mendapatkan ulasan sejawat.

Selain pada anak, Sinovac juga telah menguji suntikan ketiga yang bertujuan untuk penguat dari vaksin COVID-19, di mana peserta mendapat dosis ketiga sekitar delapan bulan usia suntikan kedua.

Sementara itu, produsen vaksin COVID-19 di China lainnya, Sinopharm, juga tengah melakukan uji klinis produk mereka untuk anak-anak.


Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya