Liputan6.com, Jakarta - Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat menyimulasikan layanan GeNose C19 sebagai salah satu metode tes COVID-19 sebagai syarat perjalanan udara di masa pandemi COVID-19. Lewat sebuah video di akun Instagram-nya, Selasa (23/3/2021), mereka juga menjelaskan tahap demi tahap menikmati layanan tersebut.
Pertama, scan barcode untuk mengunduh aplikasi GeNose C19 dan isi biodata. Bukti pengisian dan pembayaran online berupa QR code kemudian diperlihatkan pada petugas. Setelahnya, penumpang akan diberikan kantong napas, nomor antrean, dan QR code, serta dipersilakan menunggu di ruang yang telah disediakan.
Sembari menunggu masuk ke dalam bilik tes, penumpang diminta menempelkan QR code ke kantong napas agar hasil tes tidak tertukar. Masuk ke bilik tes, akan ada petugas kesehatan yang memberi pengarahan bagaimana tes semestinya dilakukan.
Baca Juga
Advertisement
"Caranya gampang kok. Kalian hanya perlu mengambil napas sebanyak tiga kali. Dua kali dilakukan dengan masker tertutup, dan pengambilan napas ke-3 diembuskan ke dalam kantong napas hingga penuh," tutur narator video tersebut, menambahkan bahwa kantong napas tersebut nantinya langsung diberikan pada petugas.
Hasil tes dengan GeNose C19 tersebut nantinya akan muncul secara otomatis di aplikasi. Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memang telah mengungkap bahwa Kementerian Perhubungan akan memasang alat screening GeNose C19 di empat bandara.
Empat bandara yang dimaksud Menhub Budi, yakni Bandara Kualanamu, Medan; Bandara Husein Sastranegara, Bandung; Yogyakarta International Airport; dan Bandara Juanda, Sidoarjo. "1 April kita akan mulai (memasang alat GeNose C19) di sektor udara. Bertahap, pertama akan kita lakukan di empat bandara," tuturnya, menurut laporan kanal Bisnis Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sudah Dimulai di Perjalanan Kereta Api
Menhub menjelaskan bahwa pemasangan GeNose C19 sudah dimulai di sejumlah stasiun kereta api mulai 5 Februari 2021 lalu. Pihaknya berharap, instalasi alat GeNose C19 bisa segera dirampungkan di 44 stasiun di seluruh Indonesia.
"Nanti 1 Mei ini diharapkan sudah terpasang di (stasiun kereta api) seluruh Indonesia," papar Menhub Budi.
Adanya GeNose di bandara, lanjut Menhub, selain mendukung karya lokal untuk berkontribusi menangani COVID-19, namun juga didorong meringankan biaya masyarakat yang hendak bepergian di masa krisis kesehatan global.
"Mengingat biaya PCR dan (rapid test) antigen cukup memberatkan, pemerintah bersama beberapa operator mendorong temuan anak bangsa, yaitu GeNose, dan ini relatif lebih terjangkau," tutupnya.
Advertisement