Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dinilai mampu mengatasi COVID-19. Persepsi ini berdasarkan hasil Survei Indikator Politik Indonesia yang disampaikan pada Minggu, 21 Maret 2021.
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, 42,9 persen anak muda percaya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bisa bekerja baik mengatasi COVID-19. Persentase tersebut dari 40,1 persen cukup percaya dan 2,8 persen sangat percaya.
Advertisement
Terkait hasil survei terhadap kinerja Budi Gunadi, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menanggapi, yang penting sosok Menkes bisa bekerja, walau bukan berlatar belakang dokter.
Budi Gunadi merupakan mantan bankir, yang lama berkiprah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Latar belakang pendidikan, lulusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung.
"Saya melihat ternyata banyak yang setuju dan sepakat dengan adanya reshuffle kabinet. Ini penting. Sebelumnya, banyak yang tidak setuju dengan Menkes yang lama (Terawan Agus Putranto). Kemudian direshuffle," tutur Pandu saat Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial Politik Bangsa, ditulis Selasa (23/3/2021).
"Walaupun sekarang (Budi Gunadi) bukan dokter itu bisa diterima. Artinya, seseorang yang bukan (berlatar belakang) dokter, tapi memberikan indikasi pekerjaan yang nyata. Ini suatu perubahan mindset (cara berpikir)."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Sosok Menteri Kesehatan yang Bekerja Sesuai Bidangnya
Adanya perubahan cara berpikir terhadap sosok Budi Gunadi Sadikin yang menjabat Menteri Kesehatan merupakan sesuatu hal yang menarik. Apalagi jabatan menteri di Kementerian Kesehatan selama ini mayoritas dipegang seseorang yang berlatar belakang dokter.
"Karena orang-orang persepsinya, menteri di Kementerian Kesehatan itu harus (berlatar belakang) dokter. Waktu Saya mendukung Pak BGS, banyak yang marah juga, 'kenapa bukan dokter, kan tradisinya menteri di Kemenkes itu ya dokter," lanjut Pandu Riono.
"Ada yang berpendapat juga, 'enggak bisa kalau bukan dokter'. Dari hasil Survei Indikator Politik Indonesia, kita lihat yang penting adalah (sosok Menkes) bisa kerja."
Menurut Pandu, sasaran responden Survei Indikator Politik Indonesia yang masuk kategori anak muda, berusia 17-21 tahun lebih terbuka cara berpikir.
"Ternyata genersi muda lebih terbuka, toleran menghadapi situasi. Misalnya, kalau (menteri) Kementerian Sosial harus sosial, harus sesuai, sekarang dalam politik itu tidak penting. Yang penting adalah mereka bekerja sesuai bidangnya," pungkasnya.
"Ini yang menurut Saya sesuatu luar biasa yang terlihat."
Advertisement