Psikolog: Wisata Alam Idealnya Dilakukan Tiap Hari

Berwisata alam adalah kegiatan yang baik untuk kesehatan mental. Lantas, kapan waktu yang paling tepat untuk berwisata?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Mar 2021, 08:00 WIB
Orang yang sedang berwisata alam di Batu Kuda, Bandung. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Berwisata alam adalah kegiatan yang baik untuk kesehatan mental. Lantas, kapan waktu yang paling tepat untuk berwisata?

Menjawab pertanyaan tersebut, psikolog klinis dari lembaga holistic healing Enlightmind, Nirmala Ika, menyampaikan bahwa wisata alam idealnya dilakukan setiap hari.

“Idealnya setiap hari kita wisata alam,” ujar Nirmala kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, ditulis Selasa (23/3/2021).

Ia menambahkan, berwisata alam tidak harus ke gunung atau ke pantai. Namun, jalan-jalan sejenak keliling komplek atau di taman sekitar rumah juga dapat disebut wisata alam.

“Yang penting sebenarnya adalah bukan ke mana kita pergi, tapi membuat diri kita terkoneksi lagi dengan alam dan sekitar kita,” katanya.

Menikmati alam dapat dilakukan dengan cara menyingkirkan gawai untuk sementara dan menikmati pemandangan yang ada.

“Bunga-bunga atau mungkin sekadar melihat warna batang pohon yang ternyata cantik ketika diamati lebih dekat.”

Simak Video Berikut Ini


Sesuaikan dengan Kondisi

Nirmala menambahkan, perjalanan wisata yang baik adalah yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

“Kalau untuk wisata alam yang serius misalnya mau ke gunung, ke laut, ke danau ini bisa disesuaikan dengan kondisi kita baik secara finansial, waktu, dan lain-lain.

“Kalau kita rutin berwisata alam sederhana seperti yang sebelumnya dijelaskan, mestinya kebutuhan untuk wisata alam ini bisa dikelola.”

Jika wisata alam sederhana idealnya dilakukan setiap hari, maka wisata alam yang benar-benar pergi ke alam terbuka idealnya dilakukan setiap 3 bulan, ujar Nirmala.

“Setiap 3 bulan kita bisa istirahat sejenak dari rutinitas kita dan benar-benar berwisata ke alam, tapi kan kadang enggak memungkinkan ya? Jadi setahun 1-2 kali masih oke asal rutin melakukan upaya mengelola stres dengan cara-cara lain.”


Manfaat Wisata Alam

Berwisata alam adalah salah satu upaya untuk mengurangi stres akibat tekanan kerja dan masalah kehidupan lainnya.

Seperti yang dirasakan Solehan Yusuf (26), pekerja pabrik asal Bandung yang mengaku senang berwisata alam seperti mendaki gunung dan kegiatan luar ruangan lainnya untuk mengurangi stres. Dengan berwisata alam, ia mendapatkan berbagai manfaat.

“Manfaatnya untuk kesehatan diri, kesehatan fisik maupun mental. Fisik jadi lebih bugar karena udara masih bersih. Mental lebih sehat karena merasa senang dengan keadaan alam,” katanya kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, ditulis Selasa (23/3/2021).

Solehan biasanya berwisata alam dengan mendaki gunung sekitar sebulan sekali dan lebih sering bersepeda hampir seminggu sekali. Dengan berwisata alam, ia merasa pikirannya lebih segar dan energinya kembali terisi.

Senada dengan Solehan, Nirmala menambahkan bahwa wisata alam juga bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati.

 “Wisata alam cenderung membuat kita menjadi lebih relaks, membuat mood kita menjadi lebih baik, membuat kita merasa lebih sehat dan akhirnya mengurangi stres dan ketegangan,” tutupnya.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya