Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah akan mengevaluasi usai tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021. Moeldoko menekankan bahwa pemerintah tak ingin kejadian serupa terjadi lagi.
Hal ini disampaikan Moeldoko saat mendengar audiensi secara virtual dengan para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat, dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Advertisement
"Hal-hal seperti ini akan dievaluasi Pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi," ucap Moeldoko dikutip dari siaran persnya.
Moeldoko yang pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyayangkan dan ikut prihatin terhadap nasib tim bulu tangkis Indonesia. Menurut dia, hal ini sangat berkaitan dengan kebanggan sebuah negara.
"Apalagi, katanya, Indonesia sudah beberapa kali merajai ajang All England," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pulang Lebih Awal
Seperti diketahui, tim bulutangkis dipaksa walkover dari All England 2021 karena kasus Covid-19. Para pemain Indonesia harus menjalani karantina setelah disebut kontak erat dengan seorang yang terpapar Covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu (22/3/2021).
Akibatnya, kemenangan Jonathan Christie, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang dipetik di babak pertama menjadi sia-sia. Sementara empat wakil lain, termasuk juara bertahan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, belum bertanding.
Otoritas kesehatan Inggris mengharuskan para pemain Indonesia menjalani karantina selama 10 hari hingga 23 Maret 2021, sehingga harus mundur dari All England. Indonesia sudah berusaha memprotes keputusan itu melalui Kementerian Pemuda Olahraga, Kementerian Luar Negeri, PBSI, hingga NOC Indonesia, tapi keputusan tetap berlaku.
Rombongan tim Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021 akhirnya bisa pulang lebih awal dan sudah tiba di Jakarta, pada Senin (22/3/2021) ini pukul 20.00 WIB.
Advertisement