Para santri menyelesaikan pembuatan tempe di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Pembuatan tempe dengan merek Tempe Santri ini mampu diproduksi lebih dari dua kwintal per hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seorang santri menyelesaikan pembuatan tempe di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Tempe Santri dijual dengan harga Rp 6.000 per bungkus. (merdeka.com/Arie Basuki)
Para santri menyelesaikan pembuatan tempe di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Selain melatih kewirausahaan, produksi tempe ini menjadi tambahan penghasilan bagi para santri yang terdampak pandemi COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seorang santri menyelesaikan pembuatan tempe di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Pembuatan tempe dengan merek Tempe Santri ini mampu diproduksi lebih dari dua kwintal per hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seorang santri menunjukkan bahan baku pembuatan tempe di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Tempe Santri dijual dengan harga Rp 6.000 per bungkus. (merdeka.com/Arie Basuki)
Tumpukan tempe buatan santri di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Selain melatih kewirausahaan, produksi tempe ini menjadi tambahan penghasilan bagi para santri yang terdampak pandemi COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)
Soerang santri memperlihatkan tempe yang telah selesai dibuat di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Pembuatan tempe dengan merek Tempe Santri ini mampu diproduksi lebih dari dua kwintal per hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Soerang santri memperlihatkan tempe yang telah selesai dibuat di Pondok Pesantren Sirajussa'adah, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/3/3021). Tempe Santri dijual dengan harga Rp 6.000 per bungkus. (merdeka.com/Arie Basuki)