Fitch Pertahankan Peringkat Utang RI Bangkitkan Keyakinan Iklim Investasi

Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menilai, Fitch Ratings mempertahankan peringkat Indonesia di BBB menambah optimisme pelaku pasar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Mar 2021, 09:27 WIB
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch, mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil pada 19 Maret 2021. 

Menurut Fitch, faktor kunci yang mendukung afirmasi peringkat Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang rendah, meskipun meningkat.

Head Of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menilai, hal ini memiliki dampak secara luas. Dari sisi pasar modal, pemeringkatan ini akan menambah optimisme pelaku pasar.

“Dampaknya secara luas. Iklim investasi jadi bertambah optimis,” kata Lanjar akepada Liputan6.com, Selasa (23/3/2021).

Dia menuturkan, pemeringkatan ini mengindikasikan Indonesia telah melewati  pandemi COVID-19 sepanjang 2020, yang menyebabkan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) RI mengalami kontraksi.

"Dampaknya positif, di mana melewati tahun pandemi dan negatifnya pertumbuhan GDP di tahun 2020. Indonesia masih bertahan di Investment Grade itu memberikan indikasi kesehatan ekonomi yang masih terjaga saat ini,” kata dia.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, peringkat Indonesia masih dipertahankan oleh Fitch menunjukkan Indonesia masih cukup baik sebagai tujuan investasi.

Akan tetapi, hal ini tidak serta merta berpengaruh signifikan terhadap pasar saham. Hal itu lantaran pengaruhnya akan berlangsung dalam waktu cukup panjang. IHSG akan positif tetapi masih rawan koreksi.

“Terbatas (IHSG menguat-red) untuk menguji 6.350. Kami masih melihat IHSG rawan koreksi paling tidak menguji 6.268,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Fitch Ingatkan Tetap Waspada

Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun begitu, Fitch juga mengingatkan Indonesia untuk tetap waspada pada beberapa tantangan. Antara lain ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal yang masih tinggi, penerimaan pemerintah yang rendah, serta perkembangan sisi struktural seperti indikator tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara lain dengan peringkat yang sama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya