Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan penjualan kendaraan biasanya terjadi jelang Lebaran. Hal ini tak terlepas dari tradisi mudik yang biasa dilakukan sejumlah masyarakat Tanah Air.
Meski masih dalam situasi pandemi COVID-19, Head of Corporate Investor Relations Astra International (ASII) Tira Ardianti yakin, kenaikan penjualan kendaraan akan terjadi menjelang Lebaran tahun ini.
Namun, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi karena terdapat sejumlah peraturan yang harus dipatuhi, sehingga kinerja pabrik tak bisa maksimal.
"Ketersediaan partsnya juga akan memerlukan waktu. Pabrik-pabrik saat ini juga belum bisa beroperasi secara optimal karena masih situasi pandemi, tentunya protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat terus diberlakukan, tetap ada social distancing," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga
Advertisement
Walau demikian, emiten berkode ASII ini yakin, memasuki 2021 aktivitas bisnis mulai bergerak lebih baik, terlebih program vaksin COVID-19 sudah berjalan.
"Beberapa indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan. Tapi kita tidak mau terlena dengan situasi tersebut, karena bagaimanapun pandemi ini masih menjadi tantangan yang perlu diwaspadai, vaksin juga baru berjalan," ujarnya.
Tak bisa langsung berjalan optimal, Tira juga menegaskan, pemulihan secara menyeluruh terhadap perekonomian akibat dampak pandemi, memerlukan waktu cukup panjang.
"Dampak akibat pandemi dan upaya penanggulangannya masih akan tetap ada selama beberapa waktu ke depan. Masih ada ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Pemulihan ekonomi akan memerlukan waktu," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Momen Ramadan dan Lebaran Bakal Dukung Kinerja
Sebelumnya, relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan baru ternyata memberikan dampak positif terhadap penjualan mobil di Tanah Air. Hal tersebut diungkapkan PT Astra International Tbk (ASII).
"Jumlah booking order sejauh ini meningkat, tetapi berapa besar kenaikan penjualan di Maret masih menunggu closing bulan ini," kata Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti kepada Liputan6.com, Selasa, 23 Maret 2021.
Tak hanya itu, jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Tira yakin kenaikan penjualan juga akan terjadi pada 2021.
"Secara historis, biasanya menjelang Lebaran permintaan kendaraan akan naik, kecuali tahun lalu karena PSBB ketat yang mengharuskan pabrik dan dealer menutup operasinya sementara, dan dampak pandemi dan pembatasan sosial massal membuat aktivitas bisnis terganggu," ujarnya.
Melihat hal ini, emiten berkode ASII itu juga mendapatkan tantangan baru, khususnya pada sektor produksi kendaraan. Seperti diketahui, hari kerja di bulan Ramadan jauh lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya.
"Menjelang Lebaran, tahun ini situasinya saya rasa akan jauh lebih baik, apalagi ada insentif pajak, tapi semua tergantung juga oleh kesiapan produksi di pabrik," tuturnya.
Tira mengatakan, jika ada kenaikan permintaan yang melampaui perencanaan produksi pabrik juga menjadi tantangan.
"Kalau ada kenaikan yang sangat tinggi melampaui perencanaan produksi pabrik di awal, maka bisa jadi tantangan juga untuk memenuhinya karena hari kerja di bulan Ramadan dan Lebaran lebih sedikit," ujar dia.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 23 Maret 2021, saham ASII stagnan di posisi Rp 5.575 per saham. Saham ASII sempat dibuka melemah 25 poin ke posisi Rp 5.550 per saham. Saham ASII sempat berada di level tertinggi Rp 5.675 dan terendah Rp 5.550 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11.284 kali dengan nilai transaksi Rp 564,5 miliar.
Advertisement