KNKT Dibantu NTSB Investigasi Tergelincirnya Trigana Air di Bandara Halim

KNKT juga akan mendalami data yang terekam pada Cockpit Voice Recorder (CVR) serta Flight data recorder (FDR) milik pesawat tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2021, 01:17 WIB
Pesawat kargo Trigana tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta Kasubkom IK Penerbangan KNKT, Capt. Nurcahyo Utomo mengatakan, pihaknya akan dibantu oleh National Transport Safety Board (NTSB) dari Amerika Serikat dalam menginvestigasi pesawat kargo Trigana Air yang tergelincir. Kejadian ini terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (20/3/2021) siang.

"Dalam investigasi ini, KNKT dibantu NTSB atau National Transport Safety Board dari Amerika Serikat sebagai wakil dari negara pembuat pesawat," kata Nurcahyo dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).

Ia mengungkapkan, dengan adanya kejadian tersebut KNKT akan mendalami dua hal yang dianggapnya paling utama. Yang pertama yakni masalah yang terjadi pada mesin sebelah kanan pesawat.

"Kedua adalah penyebab kegagalan sehingga mendarat sebelah kanan. Ini adalah dua point pokok yang akan didalami oleh KNKT dalam investigasi kecelakaan ini," ungkapnya.

Selain itu, KNKT juga sudah mengumpulkan data berupa informasi di lapangan seperti bekas-bekas goresan yang ada di landasan dan bagian-bagian pesawat yang dinilainya perlu untuk dievaluasi.

"Selanjutnya KNKT juga sudah melakukan wawancara kepada pengatur lalu lintas udara yang bertugas pada hari itu dan juga sudah melakukan wawancara dengan beberapa saksi yang melihat kecelakaan tersebut," jelasnya.

"Selanjutnya KNKT masih akan melakukan yaitu wawancara dengan awak pesawat yang menerbangkan pesawat dan kru lainnya," sambungnya.

KNKT juga akan mendalami data yang terekam pada Cockpit Voice Recorder (CVR) serta Flight data recorder (FDR) milik pesawat tersebut.

"Kemudian kita juga akan mendalami data dari yang ada data FDR dan CVR dan juga kita akan mendalami mengenai catatan perawatan pesawat utamanya mesin dan roda pendarat," pungkasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mesin Pesawat Mati

Sebelumnya, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna mengatakan pesawat Trigana Air tergelincir saat melakukan pendaratan di bandara Halim Perdanakusuma.

Pesawat yang diawaki empat kru itu awalnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.55 WIB, namun beberapa saat setelahnya satu dari dua mesin pesawat mati, kemudian pesawat berbalik arah dan kembali ke bandara Halim Perdanakusuma.

"Setelah mengalami one engine fail, engine nomor dua, kemudian melakukan pendaratan di runway, dibelokkan ke taman karena satu roda pendaratan mengalami kerusakan," kata Nandang.

Kerusakan pada ban membuat pendaratan tidak berjalan mulus sehingga pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter.

Imbasnya badan pesawat kargo Trigana Air itu menghalangi landasan pacu yang menyebabkan selama beberapa waktu Halim Perdanakusuma sempat ditutup.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya