Ledakan Covid-19 di Lapas Nusakambangan, Ratusan Napi Diisolasi di Blok Khusus

Sebanyak 197 napi Nusakambangan positif Covid-19 berdasar rapid test antigen

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 24 Mar 2021, 00:30 WIB
Lapas super maksimum security (SMS) di Pulau Nusakambangan dengan pengamanan berlapis. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Ratusan narapidana (napi) terkonfirmasi positif Covid-19 dan reaktif rapid test antigen di sejumlah lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diisolasi di blok khusus. Mereka dipisahkan dari napi lain agar penularan Covid-19 tak semakin meluas di Pulau Penjara ini.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, terdapat 35 napi dan petugas lapas yang terkonfirmasi positif. Selain itu, ada pula 197 napi yang reaktif rapid test antigen.

Koordinator Kepala Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap, Jalu Yuswa Panjang mengatakan tiap-tiap lapas di Nusakambangan memiliki blok khusus. Napi yang positif Covid-19 maupun yang reaktif antigen diisolasi di blok tersebut sehingga tidak terjadi penularan ke napi lain di Lapas yang sama.

“Untuk napi, kebetulan kita di tiap-tiap lapas memiliki blok khusus. Artinya memang blok tersebut memang terpisah dengan penghuni yang lain. Khusus untuk yang positif, kita tempatkan di blok itu. Dan blok itu masih memenuhi syarat,” katanya, Selasa sore (23/3/2021).

Beruntung, semua napi terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan orang tanpa gejala atau OTG. Karenanya, penangan medis bisa dilakukan di dalam kompleks lapas dan tak perlu ada yang dirawat di instalasi khusus.

Untuk memastikan napi yang reaktif rapid test antigen, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bakal melakukan tes swab PCR massal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kembangkuning, Nusakambangan, pekan depan.

Sementara waktu, mereka dipisahkan dari napi yang negatif untuk mengantisipasi penularan. Swab massal terkonsentrasi di Lapas Kembangkuning, Nusakambangan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Kunjungan ke Lapas Nusakambangan

Petugas Lapas di Nusakambangan. (Liputan6.com)

Adapun lapas lain di Nusakambangan yang terindikasi terpapar Covid-19 sudah dilakukan pekan lalu. Di antaranya, Lapas Besi, Lapas Batu, Pasirputih, dan Lapas Berkeamanan Super Maksimum Karanganyar.

“Sementara itu kita anggap positif dulu, kita pisahkan. Jadi yang kemarin tes swab PCR kita pisahkan tersendiri, yang karena antigen juga kita pisahkan tersendiri. Rencana, minggu depan, pihak dinas kesehatan akan melakukan tes PCR untuk yang 197 (napi)," Jalu menjelaskan.

Dia mengemukakan, petugas lapas yang positif Covid-19 maupun reaktif menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah dinas. Pihak Lapas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk pengobatan dan pemberian vitamin dan nutrisi untuk napi positif Covid-19 tersebut.

Lapas Nusakambangan menutup kunjungan sejak awal Pandemi Covid-19. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 ke Lapas. Akan tetapi, penularan ternyata diduga justru dari alumni Poltekip dan napi pindahan dari lapas wilayah pandemi Covid-19, yakni Gunungsindur, Bogor.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan napi di sejumlah lapas di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, positif Covid-19. Diduga paparan Covid-19 di Nusakambangan berasal dari alumni Poltekip dan napi pindahan dari wilayah pandemi Covid-19.

Satgas Covid-19 intensif melakukan pelacakan, testing dan treatmen untuk pasien positif Covid-19 tersebut. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Pulau Nusakambangan yang memiliki delapan lapas tersebut.

Diketahui, di Pulau Nusakambangan terdapat delapan lapas. Tujuh lapas berkategori berpengaman super maksimum, maksimum, dan menengah, serta satu Lapas Terbuka untuk napi berstatus asimilasi, atau hampir bebas.


Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Polres Kebumen meringkus tiga napi asimilasi dari Lapas Terbuka Nusakambangan karena pencurian sepeda motor. (Dok. Polres Kebumen, Liputan6.com/Galoeh Widura)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya