Liputan6.com, Jakarta- Singapura dan Malaysia akan mengakui sertifikat vaksin COVID-19 dari masing-masing negara. Sertifikat itu untuk memfasilitasi perjalanan lintas batas kedua negara nantinya.
Kesepakatan tentang pengakuan sertifikat vaksin COVID-19 itu tercapai dalam pertemuan di Putrajaya pada Selasa (23/3), antara Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, dan Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein.
Advertisement
"Rincian operasional Pengakuan Resiprokal Sertifikat Vaksin antara Malaysia dan Singapura, termasuk rinci ketentuan, protokol kesehatan, dan proses aplikasi untuk masuk dan keluar Malaysia dan Singapura akan dibahas lebih lanjut dan difinalisasi oleh kedua pihak," demikian pernyataan bersama Menlu Singapura dan Menlu Malaysia, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (24/3/2021).
Dalam kesempatan itu, disampaikan juga bahwa "Kedua menteri melakukan diskusi konstruktif tentang rencana peluncuran vaksinasi nasional di Malaysia dan Singapura, dan bagaimana ini bisa memfasilitasi perjalanan lintas batas antara kedua negara dalam waktu dekat".
Selain itu, kedua negara juga memperkuat kembali komitmen mereka untuk melanjutkan program vaksinasi COVID-19, termasuk bagi warga Malaysia yang tinggal di Singapura dan warga Singapura di Malaysia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Memperkuat Kerja Sama Pemulihan dari Efek Pandemi Global
Adapun komitmen untuk "secara progresif memulihkan" perjalanan lintas batas bagi para pelancong, selain Reciprocal Green Lane (RGL) and Periodic Commuting Arrangement (PCA), menurut pernyataan itu.
Singapura dan Malaysia juga akan mempertimbangkan situasi COVID-19 di masing-masing wilayah dan memastikan "kesehatan dan keselamatan masyarakat di kedua negara".
Sementara pembahasan diselenggarakannya 10th Leaders' Retreat, yang akan diselenggarakan oleh Singapura tahun ini, telah setuju untuk bekerja dalam memulai kembali perjanjian bilateral tatap muka.
Pernyataan bersama itu juga menyampaikan bahwa kedua negara berharap untuk "memperkuat kerja sama untuk menstimulasi pemulihan dari efek pandemi global".
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kunjungan Balakrishnan ke negara-negara tetangga Singapura.
Sebelum Malaysia, ia juga sudah mengunjungi Brunei pada Senin (22/3).
Advertisement