Dibuka Melemah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Stabil Sepanjang Hari

Nilai tukar rupiah upiah dibuka di angka 14.422 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2021, 10:04 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (Bola.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Namun kurs rupiah diprediksi stabil sepanjang hari usai testimoni Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell semalam.

Mengutip Bloomberg, Rabu (24/3/2021), rupiah dibuka di angka 14.422 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.397 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah juga tetap di kisaran 14.406 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.420 per dolar AS hingga 14.445 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,81 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.421 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.456 per dolar AS.

"Naiknya indeks dolar dan melemahnya yield US treasury kemungkinan akan mendorong stabilnya rupiah. Melemahnya harga minyak dunia Brent sebesar 6 persen karena kekhawatiran kembali lockdownnya Jerman kemungkinan dapat membantu stabilnya rupiah hari ini," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dikutip dari Antara, Rabu (24/3/2021).

Ahmad menuturkan indeks dolar kemungkinan menguat ke level 92,5 hari ini di tengah kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Jerman yang dapat menekan mata uang euro terhadap dolar AS. Kasus harian Covid-19 kembali melonjak di Eropa di tengah keterbatasan vaksin.

Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,58 persen. Imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan kembali tertekan di tengah kekhawatiran perbaikan ekonomi di tengah kembalinya kenaikan kasus di Eropa. Para pelaku pasar juga masih menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS Februari pada Jumat ini.

Imbal hasil obligasi AS kini stabil di level 1,6 persen. Imbal hasil obligasi AS cenderung tertekan pasca naik di atas 1,7 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


The Fed

The Fed (www.n-tv.de)

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan U.S. House Committee on Financial Services tadi malam meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Powell berujar bahwa perbaikan ekonomi AS sudah berada di jalur yang benar namun sektor-sektor ekonomi yang terdampak akibat COVID-19 belum benar-benar pulih dan tingkat pengangguran di AS masih cukup tinggi.

"Pernyataan Powell tersebut meredakan kenaikan yield US treasury," ujar Ahmad.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan stabil ke level Rp14.400 per dolar AS.

Pada Selasa (23/3) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.397 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.407.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya