Anak-Anak Aman Kembali Bersekolah di Masa Pandemi Covid-19, Asal Melakukan Ini

Anak-anak diperbolehkan kembali bersekolah asalkan melakukan ini

oleh Sulung Lahitani diperbarui 24 Mar 2021, 13:01 WIB
Sumber: Twitter/AliaAbdHalim

Liputan6.com, Jakarta Tepat setahun yang lalu, pandemi Covid-19, telah membuat pemerintah di berbagai negara melarang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah dan perguruan tinggi ditutup dan para siswa serta mahasiswa diminta untuk melakukan pembelajaran secara online.

Sekarang lebih dari setahun kemudian, dengan banyak tempat publik telah dibuka, perdebatan tentang apakah sekolah dan perguruan tinggi harus dibuka kembali atau tidak kembali mengemuka.

Selama waktu tersebut, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa mengenakan masker yang tepat mempraktikkan jarak sosial, dan mengikuti semua tindakan pencegahan lainnya dapat mengekang penyebaran COVID-19 di antara anak-anak dan staf di sekolah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Risiko COVID-19 pada anak-anak

Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/KetutS

Meskipun semua orang rentan terhadap infeksi virus corona, anak-anak tampaknya memiliki kemungkinan lebih rendah untuk tertular virus atau mengalami komplikasi serius daripada orang dewasa.

Namun, orang tua sebaiknya tidak mengabaikan risiko COVID-19 pada anak. Selalu waspada dan waspada terhadap tanda-tandanya dan ambil tindakan ekstra untuk melindungi anak-anak Anda.

 


Kelompok anak yang paling berisiko

Pada musim hujan anak rentan terkena demam. Bagaimana cara menghindarinya?

Meskipun anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk tertular virus daripada orang dewasa, beberapa anak mungkin lebih rentan tertular infeksi COVID-19. Menurut laporan CDC, anak-anak dan remaja yang lebih tua lebih berisiko untuk mengembangkan sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) dan gagal napas. Kelompok anak ini perlu ditangani dengan hati-hati dan harus diberi perhatian penuh.

 


Amankah bagi anak-anak untuk bersekolah di masa pandemi?

Anak-anak Dusun Pesawahan, Gununglurah, Cilongok, Banyumas, melintas berkilometer di tengnah hutan untuk bersekolah di desa tetangga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Mengingat bahwa anak-anak cenderung tidak tertular virus saat dewasa, sekolah di dalam negeri dan di beberapa negara mulai dibuka dan memfasilitasi pembelajaran fisik lagi. Sementara para orang tua siap menyekolahkan anak-anak mereka, mereka juga sangat cemas tentang hal yang sama.

Namun, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian, dengan mengenakan masker yang tepat dan menjaga jarak fisik, penyebaran infeksi COVID-19 dapat diatasi di lingkungan sekolah.

 


Studi percontohan

Sumber: Twitter/k_izzuddin.

Studi percontohan yang dilakukan oleh negara bagian Missouri AS melihat data dari 57 sekolah di Distrik Sekolah Pattonville di St. Louis County dan Distrik Sekolah Umum Springfield di Greene County di barat daya Missouri, serta dua sekolah swasta di St. Louis Daerah.

Staf, siswa, dan pengunjung semuanya diminta untuk mengenakan masker mereka saat berada di sekolah atau di dalam bus. Selain memakai masker, mereka juga diminta untuk menjaga kebersihan yang baik bersama dengan tindakan COVID lainnya seperti melakukan social distancing, meningkatkan ventilasi dan lainnya.

Ditemukan bahwa upaya ini mengarah pada pengendalian penyebaran infeksi COVID-19 yang signifikan. Menurut salah satu peneliti terkemuka dalam studi tersebut, Jason Newland, "Sekolah dapat beroperasi dengan aman selama pandemi apabila strategi pencegahan diikuti."

 


Apa tindakan pencegahan yang sebaiknya diambil oleh pihak berwenang?

Sumber: Twitter/ZaidDaughter

Untuk sekolah yang telah dibuka kembali dan memfasilitasi kelas fisik, Kementerian Pendidikan hendaknya mengeluarkan pedoman yang sama.

Sesuai pedoman, mengenakan masker wajib bagi semua orang. Sering mencuci tangan dan sanitasi adalah wajib dan anak-anak harus duduk terpisah sejauh dua meter satu sama lain.

Berbagi buku catatan, makan siang dan mainan akan sangat dilarang. Selain itu, para orang tua juga akan diminta menggunakan alat transportasi pribadi untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya dari sekolah.

Pihak berwenang juga telah melonggarkan persyaratan kehadiran di semua sekolah. Ini tidak akan diambil setiap hari, melainkan akan bergilir atau secara alternatif hari. Meskipun demikian, bersekolah tidak akan menjadi wajib dan persetujuan orang tua akan menjadi suatu keharusan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya