Liputan6.com, Jakarta - Kubis menjadi salah satu sayuran yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh setiap orang. Sayuran ini juga kerap diolah bersama berbagai sajian, seperti mi goreng, bakwan sayur maupun sup.
Kubis sendiri telah dikonsumsi selama ribuan tahun karena manfaatnya yang sangat beragam. Kubis berasal dari bahasa Prancis "caboche" yang berarti kepala, dan sering digunakan untuk merujuk pada berbagai bentuk Brassica oleracea, yakni spesies tumbuhan liar tempat kubis hijau modern berasal dan pertama kali tumbuh di sepanjang pantai Mediterania ribuan tahun yang lalu.
Popularitas sayuran ini belum lama meningkat semenjak adanya pandemi, seperti dilansir dari Independent, Rabu, 24 Maret 2021, berikut hal-hal yang harus Anda tahu agar mendapatkan hasil yang maksimal dari sayuran ini.
Baca Juga
Advertisement
Pertama, kenali varietasnya. Salah satu referensi teks paling awal tentang kubis berasal dari filsuf Yunani Theophrastus, "bapak botani", mencatat bahwa kubis memiliki beragam jenis.
Seperti kubis hijau yang memiliki daun yang saling menempel erat satu sama lain menyerupai bola meriam, bok choy dengan daun gelap dan batang ramping, choy sum yang memiliki bunga-bunga kuning khas.
Ada pula kubis napa yang lebih manis dan lebih lembut daripada varietas lain, kubis savoy yang lebih lunak daripada kubis lainnya dan rasanya akan renyah saat direbus dengan mentega dan kaldu, kubis january king dengan perpaduan warna ungu dan hijau serta kubis merah yang akan berubah menjadi biru keabu-abuan ketika dimasak.
Setiap varietas atau jenis kubis memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda. Maka dari itu, Anda harus lebih mengetahui jenis kubis mana yang cocok untuk bahan tambahan masakan Anda.
Saat membeli kubis, maka pilihlah kubis yang keras, hindari produk yang layu. Produk kubis yang layu sebenarnya telah kehilangan sebagian kandungan nutrisi dan akan busuk dalam waktu dekat.
Jika Anda tidak memiliki lemari pendingin, maka belilah kubis dalam jumlah yang dibutuhkan. Mengingat kubis bukan sayuran yang dapat bertahan lama di luar lemari pendingin terlebih dalam suhu yang panas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyimpanan Kubis
Soal penyimpanan, kubis dapat bertahan dalam lemari pendingin selama beberapa minggu. Situs web Harvest to Table menyarankan agar membuang bagian daun kubis yang telah lepas, bungkus dengan handuk basah lalu masukkan dalam kantong plastik yang berlubang pada bagian atasnya.
Sebelum mengolah kubis, sebaiknya Anda mencucinya dengan baik. Cuci bersih seluruh bagian kubis dan buang daun yang berwarna kuning. Bok choy dapat dicuci utuh, sedangkan kubis napa harus dipisahkan dan dibilas satu per satu.
Rasa kubis bisa pahit dan manis tergantung varietasnya dan seringkali dengan sedikit rasa pedas yang dimasukkan ke dalamnya. Kubis hijau manis saat dimasak, sedangkan merah cenderung lebih pedas. Kubis napa disebut-sebut memiliki rasa seperti seledri, sedangkan bok choy mengingatkan orang-orang pada rasa bayam.
Kubis bisa diolah dengan berbagai cara, seperti direbus, dipanggang, digoreng dan masih banyak lagi. Kubis merah dan hijau adalah kubis yang paling banyak ditemukan sebagai bahan campuran dalam makanan.
Kubis merah yang memiliki tekstur keras membutuhkan waktu memasak yang lebih lama, juga bisa menambahkan jus lemon atau cuka agar warnanya tidak berubah menjadi biru keabu-abuan. Orang-orang juga percaya menambahkan asam saat memasak kubis dapat menghilangkan bau kubis yang kurang sedap.
Berkat batangnya yang tebal bok choy tetap terasa manis dan juicy, bahkan setelah dipanggang maupun dikukus. Daun savoy yang kenyal terasa nikmat saat diberikan isian daging lalu digulung, sedangkan kubis napa yang lembut akan terasa nikmat saat ditumis. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement