Liputan6.com, Jakarta - Work from home (WFH) telah masuk sebagai salah satu kebiasaan baru di tengah masa pandemi Covid-19. Namun, bekerja dari rumah memiliki tantangan tersendiri dan dapat dimodifikasi sedemikian rupa agar tak membosankan.
Dilansir dari laman People, Rabu, 24 Maret 2021, sebuah studi baru menemukan lebih efisien dan bahagia di rumah mungkin bergantung pada perasaan Anda mengenai ruangan tempat Anda saat WFH. Menurut penelitian baru dari OnePoll atas nama Aera, yang mensurvei 2 ribu peserta, 39 persen orang Amerika menyebut emosi dan suasana hati mereka sangat dipengaruhi oleh lingkungan terdekat mereka. Sedangkan 25 persen mengklaim lingkungan mereka dapat "sepenuhnya" mengubah perasaan.
Baca Juga
Advertisement
Pemberi pengaruh suasana hati yang paling banyak disebut peserta, yakni seberapa bersih atau rapi sebuah ruangan, bagaimana baunya, dan berapa suhunya. Sebagian dari mereka percaya akan lebih berhasil saat menghadapi dinding kosong di rumah mereka ketika bekerja.
Sebanyak 53 persen menyebut mereka tidak dapat mendengarkan lirik atau suara yang diucapkan, seperti podcast saat bekerja. Jika sesuatu di ruangan itu tidak pada tempatnya, 66 persen menyebut mereka tak dapat memikirkan hal lain hingga itu diperbaiki.
Peserta turut membagikan cara memastikan mereka dapat bersantai di rumah, terutama karena WFH kini telah jadi hal yang banyak dilakukan. Hasil penelitian mengungkapkan 78 persen orang menggunakan rutinitas tertentu atau bekerja di ruang tertentu di rumah mereka untuk merasa lebih santai, termasuk 84 persen boomer (berusia 57+) dan 67 persen milenial (usia 25--40).
Sebanyak 75 persen menyebut mereka perlu merasa "nyaman" untuk santai dan 40 persen menikmati makanan ringan atau minuman, sebagai bagian dari proses menghilangkan stres kala WFH. Bagi 45 persen dari semua responden, kamar tidur adalah tempat paling rileks, tetapi bagi 25 persen, kamar tidur adalah tempat yang paling mereka anggap produktif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Meningkatkan Suasana Hati
Hal lain juga ditemukan berfungsi sebagai pemacu suasana hati, 65 persen mengungkapkan mereka menemukan warna biru "menenangkan" dan 39 persen menganggapnya "memberi energi", sedangkan 55 persen dan 47 persen, masing-masing, mengatakan hal yang sama tentang aroma kayu manis.
"Melibatkan indra adalah salah satu peretasan otak yang paling mudah dan efektif," kata Sandra Barvaux, VP of Fragrance di Aera. "Sistem penciuman, terutama, karena paling dekat hubungannya dengan pusat emosi di otak. Bahkan perubahan kecil dan sederhana dalam suatu lingkungan dapat sangat memengaruhi suasana hati dan produktivitas."
"Meskipun penampilan sesuatu mungkin menjadi hal pertama yang Anda perhatikan, memikirkan bagaimana rasanya, bau, dan suara sama pentingnya saat mempertimbangkan suasana keseluruhan yang akan membantu tercipta di rumah Anda," tambahnya.
Sejak Covid-19 pertama kali dimulai pada Maret 2020, 66 persen orang yang disurvei menyebut mereka telah berupaya lebih untuk mengoptimalkan membuat rumah mereka nyaman. Bagi 23 persen orang yang dilaporkan membeli furnitur dalam 12 bulan terakhir, karena kenyamanan adalah prioritas.
Sebanyak 61 persen membeli tempat duduk yang nyaman seperti sofa, sementara 48 persen membeli meja atau kursi kantor. Tetapi lebih dari sepertiga telah membeli barang dekoratif atau aksen baru, termasuk 40 persen perempuan dibandingkan dengan 30 persen pria.
Advertisement