Dinkes Sulsel Investigasi Pria Paruh Baya yang Meninggal Usai Vaksin di Makassar

Beberapa hari setelah vaksin, ia mengalami sesak napas, demam hingga nyeri sekujur tubuhnya sebelum meninggal dunia.

oleh Fauzan diperbarui 25 Mar 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Liputan6.com, Makassar - Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai menurunkan tim ahli untuk menginvestigasi meninggalnya Sulaiman Daeng Tika (50). Pria paruh baya asal Kabupaten Takalar ini sebelumnya meninggal dunia karena mengalami sesak napas, demam hingga nyeri sekujur tubuh usai menjalani vaksinasi Covid-19

"Tim ahli sudah investigasi mulai hari ini," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulsel, dr Nurul AR, Rabu (24/3/2021). 

Nurul menyebutkan bahwa tim ahli itu hari ini menemui keluarga Sulaiman Daeng Tika di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Disana tim ahli menggali informasi yang berkaitan dengan kematian pria berusia 50 tahun itu usai menjalani vaksin.

"Mereka turun hari ini untuk mendapatkan data akurat dan informasi. Salah satunya ketemu keluarga korban," jelas Nurul.

Nantinya, lanjut Nurul, tim akan menyimpulkan ihwal penyebab kematian pria yang bekerja sebagai karyawan outsourcing di PLN Sulselbar tersebut. Kesimpulannya nanti tergantung seberapa banyak informasi yang didapat di lapangan. 

"Itu kan ada rekam mediknya nanti didiskusikan di tim ahli. Mereka kan komunikasinya dengan Komnas di pusat juga," imbuhnya.


Meninggal Sepekan Setelah Vaksin

Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Sulaiman Daeng Tika (50) meninggal dunia usai menerima vaksinasi Covid-19 beberapa hari sebelumnya. Pria asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan itu mengalami sesak napas, demam hingga nyeri di sekujur tubuhnya sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (22/3/2021). 

Putra mendiang Sulaiman, Mahmud (20) menyebutkan bahwa ayahnya selama ini bekerja sebagai karyawan outsourcing di PLN Sulselbar. Sulaiman pun menjalani vaksinasi di kantornya di PLN Gardu Induk Daya, Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar pada Senin (15/3/2021) lalu. 

"Dua hari setelah vaksin Bapak sesak napas. Kalau demamnya kadang panasnya turun, malamnya naik lagi," kata Mahmud di rumah duka di Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Selasa (23/3/2021).

Sejak Sulaiman menjalani vaksinasi, kondisi kesehatan tubuhnya terus menurun. Menurut Mahmud setiap malam ayahnya selalu gelisan dan tak bisa tidur hingga pagi datang. 

"Malam itu dia cuma mondar-mandir, kadang duduk juga. Kayak orang gelisah. Sampai pagi begitu," ujar Mahmud.

Pada Senin (23/3/2021), lantaran tak tahan dengan kondisi tubuhnya, Sulaiman pun memutuskan untuk berendam di laut yang berada tak jauh dari rumahnya di Takalar. Namun sayang cara itu ternyata tak berhasil membantu. 

"Sejak Jumat (19/3/2021) sudah minta izin ditempatnya kerja. Hari Senin pagi Bapak sempat mandi (di laut)," ucap Mahmud. 

Sulaiman pun dilarikan ke Puskesmas setempat untuk menjalani pemeriksaan. Oleh pihak Puskesmas, Sulaiman kemudian dirujuk ke salah satu Rumah Sakit yang berada di Kota Makassar agar mendapatkan penanganan medis yang lebih baik. 

"Meninggal di rumah sakit," imbuh Mahmud. 

Mahmud menyebutkan ayahnya selama ini tidak pernah mengeluhkan sesak napas dan nyeri pada seluruh tubuhnya sebelum menjalani vaksinasi. Menurut dia gejala-gejala itu muncul setelah ayahnya menjalani vaksinasi. 

"Selama ini Bapak sehat, tidak pernah ada gejala-gejala kayak kemarin, tidak ada juga penyakitnya," jelasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya