Ayu Azhari Siap Jadi Duta Budaya Demi Kain Tenun Nusa Tenggara Timur

Kain tenun sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian Ayu Azhari.

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 24 Mar 2021, 23:58 WIB
Ayu Azhari bersama Josef Nae Soi, wakil Gubernur NTT dan Istri di acara Exotic Tenun Fst. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ayu Azhari kini tengah gencar mempromosikan kain tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) ke berbagai pameran budaya bergengsi di Eropa.

Hal ini sudah dilakukannya cukup lama. Maklum saja, kain tenun menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian Ayu Azhari sejak beberapa tahun lalu.

”Saya sendiri punya bentuk kepedulian tersendiri soal tenunan ini. Saat tenunan daerah NTT menjadi berita nasional sejak satu dekade lalu, saya turut serta mempromosikan sampai ke kota-kota penting di manca negara,” ungkap Ayu Azhari berbicara di Webinar Exotic Tenun Fest 22-24 Maret di Kupang NTT, bersama Julie Sutrisno Laisodat, istri Gubernur NTT Dr. Victor Laiskodat dan Ricky perwakilan Bank Indonesia,” Selasa (23/3/2021).

"Salah satunya dalam tour dan diplomasi budaya ke London di mana saya mempromosikan ciri khas tenunan daerah," lanjut Ayu Azhari.


UMKM Goes Global

Ayu Azhari di Kupang, NTT. (Ist)

Tema yang diusung dalam festival kali ini adalah UMKM Goes Global. Dalam sesi talk show UMKM Tenun Goes Digital Business Matching, Ayu menegaskan bahwa NTT kini sudah menjadi pusat peradaban Tenun Indonesia.

”Kain tenun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat NTT dan dunia,” tegas Ayu.

Ayu juga mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam mempromosikan kain tenun, di daerah yang pada masa kolonial dikenal sebagai provinsi Sunda Kecil ini.

Budaya menenun telah menjadi etos perempuan Indonesia dari masa ke masa. Karenanya kita bisa jumpai banyak tenunan tradisional di berbagai daerah Nusantara dengan motif dan corak yang mencerminkan kreasi seni tenun yang tiada tandingannya di dunia.

”Sudah waktunya kita promosikan produk dan karya yang bervisi etnik seperti tenunan ini. Saya tahu produk tenunan lokal banyak digemari turis-turis mancanegara karena enak dipakai baik dalam bentuk sarung, baju maupun jadi topi dan bentuk karya lainnya,” ujar istri Mike Tramp ini.

 


Siap Menjadi Duta Budaya Tenun

Ayu Azhari Webinar bersama Julie Sutrisno Laiskodat, istri Gubernur NTT Dr. Viktor Laiskodat. (Ist)

Ayu Azhari juga berharap pemerintah khususnya Menpar dan ekonomi kreatif perlu mendorong kualitas produk dan sustainable agar bersaing dalam ekspor ke mancanegara dengan mengutamakan kekuatan adat dan budaya yang tercermin dari produk tenunan itu. Sehingga bisa menjadi aset bangsa sekaligus magnet agar Indonesia unggul di masa depan.

Ayu juga berharap Exotic Tenun Fest yang berlangsung selama tiga hari di Kupang NTT, akan membawa perubahan bagi perempuan dengan pembinaan dan jiwa enterpreneur yang kuat.

”Sudah lama NTT menjadi pusat dunia, tipe masyarakat yang religius,dengan mayoritas penganut agama yang taat, juga mempunyai pusat pendidikan Teologi yang terbaik, berkelas dunia di tanah Flores. Nah, modal ini bisa dikembangkan lebih lanjut dari religious diplomacy kepada new global challenges dalam UMKM Goes global itu,” kata Ayu.

Ayu juga menegaskan bahwa dirinya siap menjadi duta budaya tenun NTT.

”Di samping itu, NTT ini memiliki budaya tinggi, yang tercermin dalam produk Tenun, jadi NTT adalah pusat peradaban tenun di Indonesia. Saya siap untuk menjadi duta budaya mempromosikan karya tenun masyarakat Nusa Tenggara Timur,”ujar ibu enam anak ini.

 


Jiwa Enterpreneur

Ayu Azhari bersama istri dari Josef Nae Soi wakil Gubernur NTT di acara Exotic Tenun Fst. (Ist)

Satu hal yang penting menurut Ayu adalah menanamkan jiwa enterprenur kepada anak-anak agar tenun tradisional menjadi masa depan industri tanah air.

”Sebagai ibu, saya mendidik anak-anak dengan jiwa enterpreneur agar kelak menjadi mandiri. Kemandirian generasi merupakan potensi bangsa ini. Visi pemerintahan Jokowi adalah diplomasi perdagangan dan bisnis di negara-negara utama dan negara industri maju. Kita dorong pengusaha kecil menengah go global melalui peranan pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” katanya.

Di sisi lain, Julie Sutrisno Laiskodat menceritakan sejak beberapa tahun lalu ia sudah mempromosikan kain tenun tradisioanl NTT dalam banyak event bergengsi di Eropa dan Amerika.

Yang membuat Julie bangga bahwa Presiden Jokowi Widodo sudah dua kali mengenakan tenun NTT dalam kegiatan kenegaraan.

”Itu kebanggaan bagi perajin tenun tradisional dan masyarakat NTT,” ujarnya.

 


Ke Dunia Internasional

Julie menceritakan, perjuangannya untuk mengenalkan tenun pada dunia internasional, diawali pada September 2017 kain tenun asal NTT untuk pertama kali tampil dalam pagelaran tunggal Couture New York Fashion Week.

Karya-karya yang ditampilkan dalam perhelatan tersebut juga mendapat sentuhan estetika desain dari Julie Sutrisno Laiskodat, yang juga merupakan seorang desainer busana tenun asal Indonesia.

Pada 27 Februari-6 Maret 2018, Julie berhasil membawa kembali kain tenun ke sebuah ajang pagelaran mode bergengsi dunia, yakni Paris Fashion Week 2018 di Paris. Julie bersama LeVico (butik miliknya), menghadirkan 18 koleksi busana tenun yang telah dimodifikasi menjadi busana khusus musim dingin NTT dari Sabu, Rote, dan Alor

”Nilai budaya NTT tak ada habisnya,” tutur Julie. ”Tenun adalah budaya NNT, sudah terkenal di Eropa dan Amerika. Kain tenun NTT itu punya nilai cerita, sejarah dan motifnya banyak. Warna boleh berubah, tetapi motifnya harus tetap dipertahankan,” katanya.

Ricky yang mewakili Bank Indonesia dalam webinar tersebut menegaskan, pihaknya akan selalu mendukung pengerak UMKM untuk terus berkarya.

”Bank Indonesia akan terus mendukung pengerak kain tenun tradisional, kita akan menjadi pendamping,” terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya