Liputan6.com, Seoul - Rezim Kim Jong-un di Korea Utara dilaporkan menembakan sesuatu ke Laut Timur, diduga benda itu adalah rudal balistik. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, turut menyampaikan agar situasi di Semenanjung Korea tetap kondusif.
Pernyataan itu disampaikan usai Lavrov bertemu dengan Menlu Korea Selatan, Chung Eui-yong, yang berharap Rusia juga memainkan peran "konstruktif" dalam perdamaian di Semenanjung.
Baca Juga
Advertisement
"Saya terutama menekankan pentingnya usaha untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Timur Laut, begitu pula di Semenanjung Korea," ujar Menlu Lavrov seperti dilaporkan Yonhap, Kamis (25/3/2021).
"Hal yang termasuk pada hal itu adalah semua negara yang terlibat harus menghentikan perlombaan senjata dan aktivasi semua jenis aktivitas-aktivitas militer," imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Menlu Korsel khawatir pada penembakan dua rudal dari Korea Utara. Ia juga menyebut Korsel dan Rusia akan terus berkomunikasi untuk mencapai perdamaian di Semenanjung Rusia.
Laporan Militer Korea Selatan: Korut Tembak Proyektil Tak Dikenal ke Laut
Sebelumnya dilaporkan, Korea Utara menembakkan sebuah perangkat ke laut pada Kamis pagi (25/3/2021) waktu setempat, menurut keterangan dari militer Korea Selatan.
Langkah tersebut bisa menjadi uji coba rudal balistik pertama Korea Utara selama pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Dikutip dari Channel News Asia, kepala staf gabungan Seoul mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "proyektil tak dikenal" itu diluncurkan ke Laut Jepang, yang dikenal sebagai Laut Timur di Korea.
Tidak ada informasi lebih lanjut terkait jenis perangkat yang diluncurkan, atau berapa banyak yang ditembakkan secara total.
Namun, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan proyektil itu tidak jatuh di dalam wilayah mereka.
"Itu mungkin rudal balistik. (Perangkat) itu belum jatuh di dalam wilayah kami dan diyakini tidak jatuh dalam zona ekonomi eksklusif Jepang," kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang.
Advertisement