Liputan6.com, Singapura - Lulusan National University of Singapore (NUS) Chua Chang Rong kembali ke kampus lamanya pada Januari 2019 dan masuk tanpa izin ke kamar asrama mahasiswi. Ia mencuri mainan seks milik mahasiswi tersebut setelah merasa terangsang ketika melihatnya.
Dikutip dari The Straits Times, Kamis (25/3/2021), Chua adalah seorang spesialis produk yang sekarang berusia 27 tahun. Ia kembali masuk tanpa izin ke kamar mahasiswi tersebut pada 18 Juli tahun lalu dan mengembalikannya.
Advertisement
Empat hari kemudian ia mengirim pesan tidak senonoh di Telegram menanyakan apakah mereka bisa menjadi "friends with benefits" -- sebuah ajakan untuk bercinta dengan orang yang baru saja diajak berkenalan.
Chua mengaku bersalah di pengadilan distrik pada Selasa 23 Maret 2021 atas satu dakwaan masing-masing pelanggaran pidana, pencurian, dan pelecehan atas perlakuannya ke mahasiswi yang tidak diidentifikasi.
Wakil Jaksa Penutut Umum, Li Yihong, mengatakan Chua mengenal mahasiswi tersebut melalui Instagram saat masih menjadi mahasiswa di NUS.
Chua mengetahui bahwa mahasiswi tersebut pergi ke luar negeri dari akhir Desember 2018 hingga pertengahan Januari 2019 melalui Instagram dan Chua pergi ke NUS untuk masuk ke blok asramanya dengan membuntuti siswa lain.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Mengirim Pesan Cabul di Telegram
Awalnya, mahasiswi tersebut berasumsi bahwa ia telah salah meletakkan mainan seksnya dan tidak melaporkan ke pihak keamanan NUS. Namun, pada sekitar jam 10 pagi pada 18 Juli 2019, ia mengunggah foto ia sedang bekerja dan Chua kembali ke kamarnya.
Chua mengembalikan mainan seks yang ia ambil sebelumnya dan mengambil foto resume mahasiwi itu sebelum pergi.
Merasa terangsang secara seksual, Chua menghubunginya melalui Telegram dan mengirimnya pesan-pesan cabul.
Pada saat itu, ia tidak mengungkapkan identitas aslinya dan menyebut dirinya sebagai "Bobby".
Mahasiswi tersebut kembali ke kamarnya malam itu dan menemukan mainan seksnya yang sebelumnya telah hilang dicuri oleh Chua. Ia kemudian memberi tahu keamanan kampus NUS dan mengajukan laporan polisi pada 26 Juli 2019.
Raphael Louis, pengacara Chua, mengatakan kepada pengadilan hari Selasa bahwa Chua telah didiagnosis dengan "gangguan penyesuaian dengan suasana hati yang tertekan."
Pengadilan meminta laporan untuk menilai kesesuaian Chua untuk melakukan perawatan wajib. Perintah tersebut berarti membuat Chua harus menjalani perawatan untuk mengatasi masalah mental sebagai pengganti hukuman penjara.
Chua dijatuhi hukuman pada 7 Mei dan untuk pencurian, ia dapat dipenjara hingga tujuh tahun serta harus membayar denda.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement