Liputan6.com, Naraha - Obor Olimpiade Tokyo mulai diarak dari prefektur timur laut Jepang, Fukushima, Kamis (25/3/2021). Panitia akan menggunakan momen ini untuk meyakinkan publik siap menggelar ajang dengan aman di tengah pandemi Covid-19.
"Api menyala dengan tenang dan kuat di saat dunia menghadapi masa-masa sulit selama setahun terakhir. Api akan memulai perjalanan 121 hari dan akan membawa harapan bagi rakyat Jepang dan perdamaian dari orang-orang di seluruh dunia," kata Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto.
Advertisement
Upacara pembukaan kirab obor berlangsung di pusat pelatihan sepak bola J-Village. Tidak ada penonton sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, yang membuat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo diundur satu tahun.
Sekitar 10 ribu pembawa obor akan melewati 859 kota di 47 prefektur Jepang dalam 121 hari, mencakup sejumlah lokasi terkenal, termasuk Gunung Fuji.
Anggota tim sepak bola putri Jepang yang menjuarai Piala Dunia Wanita 2011 menjadi pelatih pertama pawai obor. Atlet, pelayan publik, dan selebriti akan menjadi pelari. Namun, ada yang mundur karena khawatir kehadiran mereka dapat menarik banyak orang.
Sebab, kirab obor bisa ditangguhkan, atau rute perjalanan dihapus, jika terlalu banyak orang berkumpul di pinggir jalan. Anggota masyarakat diminta menahan diri untuk tidak menonton langsung dan melihat dari layar kaca.
Penonton yang tetap hadir harus memakai masker dan diminta bertepuk tangan ketimbang bersorak. Para pelari, yang masing-masing akan membawa obor bermotif bunga sakura dengan jarak sekitar 200 meter, diharuskan mencatat informasi kesehatan mereka dan diminta tidak makan bersama orang lain.
Saksikan Video Olimpiade Berikut Ini
Tiba Tahun Lalu
Api Olimpiade Tokyo sebenarnya sudah tiba dari Yunani tahun lalu. Namun, pesta olahraga terbesar di dunia itu dibatalkan dua hari sebelum kirab obor dilaksanakan.
Setelah itu api dipamerkan di seluruh negeri, termasuk Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, dan menarik lebih dari 12 ribu orang dalam dua bulan.
Advertisement
Tanpa Penonton Asing
Olimpiade Tokyo akan masuk sejarah karena digelar tanpa penonton asing. Ajang itu berlangsung 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang dan diperkirakan melibatkan 15 ribu atlet.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk langkah-langkah mengatasi Covid-19 dan bekerja dengan pemerintah metropolitan Tokyo, panitia penyelenggara, dan Komite Olimpiade Internasional untuk bersiap," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dikutip Kyodo.