Di Tengah Krisis Akibat Pandemi, BRI Masih Bisa Bagikan Dividen Rp 12,1 Triliun

BRI masih bisa membagikan dividen mencapai Rp 12,1 triliun atau 65% dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 sebesar Rp 18,6 triliun.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 25 Mar 2021, 16:39 WIB
Petugas menghitung uang rupiah di Bank BRI (28/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia lebih dari setahun telah memberikan dampak siginfikasi di berbagai sektor industri dan lini usaha. Meski begitu, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, masih bisa membagikan dividen mencapai Rp 12,1 triliun atau 65% dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 sebesar Rp 18,6 triliun. Sementara itu sisanya sebesar 35 persen atau sebesar Rp6,5 Triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan, rasio dividen tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta dalam rangka menjaga struktur modal yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mengantisipasi risiko kedepan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.

Dividen pay out ratio tahun buku 2020 meningkat apabila dibandingkan dengan dividen pay out ratio tahun buku 2019 sebesar 60 persen.

“Sesuai dengan tahapan implementasi Basel III, Perseroan ingin menjaga tingkat rasio kecukupan modal (CAR) diatas 18%. Selain itu, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, baik secara organik maupun anorganik,” ujar Catur usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2021 di Kantor Pusat BRI Jakarta, Kamis (25/03).

 


Kinerja BRI Sepanjang Tahun 2020

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2021 di Kantor Pusat BRI Jakarta, Kamis (25/03).

Secara umum kinerja keuangan konsolidasian BRI secara konsisten tumbuh di atas industri perbankan nasional sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, sebagai berikut:

1. Total Aset mencapai Rp1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7% year-on-year (yoy).

2. Pertumbuhan Kredit mencapai 3,9% (yoy) atau menjadi Rp938,4 triliun dengan komposisi Kredit segmen UMKM mencapai 82,1%. Sementara itu NPL Gross BRI tercatat 2,99 persen. NPL yang terjaga merupakan bentuk keberhasilan Perseroan dalam pengelolaan Aset yang baik pada kondisi krisis;

3. Dana Pihak Ketiga berhasil tumbuh 9,8% pada Tahun 2020 menjadi Rp1.121,1 triliun dengan Rasio CASA sebesar 59,7%;

4. Perseroan mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp18,66 triliun

Capaian tersebut, semakin membuktikan konsistensi BRI dalam menyelamatkan UMKM, sehingga mampu ”Mengubah Kesulitan menjadi Ketangguhan”. Beberapa strategi yang diimplementasikan Perseroan antara lain: penyelamatan UMKM melalui program restrukturisasi Kredit dan ”Business Follow Stimulus” untuk menumbuhkan bisnis dan loan demand dengan menjadi mitra Pemerintah pada program PEN.

Selain pembagian dividen dan laporan kinerja BRI selama tahun 2020, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris tahun buku 31 Desember 2020 dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.

RUPST 2021 juga turut menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, dan mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.


Wewenang dan Kuasa kepada Dewan Komisaris

Selain itu, RUPST memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan bagi anggota Dewan Komisaris berupa besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2020; dan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untuk Tahun Buku 2021.

RUPST juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan bagi anggota Direksi berupa besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2020; dan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untuk Tahun Buku 2021.

Sebagai agenda terakhir, RUPST juga menunjuk Purwantono, Sungkoro & Surja (a member Firm of Ernst & Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2021.


Aksi Korporasi BRI di Masa Pandemi

Di masa pandemi, BRI secara Group terus mengambil langkah strategis dan inovatif dalam rangka penciptaan diversifikasi income dan integrated financial services, sehingga mampu melengkapi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia secara lebih luas.

Beberapa aksi korporasi yang dilakukan perseroan selama tahun 2020 diantaranya strategic partnership dengan FWD Financial Services Pte.Ltd untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis BRI Life, penambahan penyertaan kepada BRI Finance dengan tujuan untuk mengembangkan consumer financing serta penggabungan BRI Syariah bersama dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah untuk menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dengan demikian, BRI Group saat ini terdiri dari 7 (tujuh) Perusahaan Anak, yaitu (1) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk; (2) BRI Remittance Co. Ltd Hong Kong; (3) PT Asuransi BRI Life; (4) PT BRI Multifinance Indonesia; (5) PT BRI Danareksa Sekuritas; (6) PT BRI Ventura Investama; dan (7) PT BRI Asuransi Indonesia.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya