Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)/BNI menyatakan rencana penerbitan surat utang atau obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk Tier 2 Subordinated Notes sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,21 triliun (asumsi kurs Rp 14.427 per dolar AS) mendapatkan respons positif dari investor global.
Hal ini ditandai dengan permintaan yang masuk mencapai USD 2,2 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,4 kali dari nilai yang diterbitkan.
"Tingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat kinerja dan strategi perseroan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap proses pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).
Obligasi global dalam bentuk Tier 2 Subordinated Notes senilai USD 500 juta ini memiliki bunga 3,75 persen per tahun untuk tenor lima tahun.
Baca Juga
Advertisement
Penerbitan direncanakan selesai pada 30 Maret 2021. Struktur dari Tier 2 Subordinated Notes ini disusun mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum (sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/SEOJK.03/2016 tentang Fitur Konversi Menjadi Saham Biasa atau Write Down terhadap Instrumen Modal Inti Tambahan dan Modal Pelengkap.
Pada saat diterbitkan, Tier 2 Subordinated Notes akan menjadi penerbitan pertama yang BNI lakukan berdasarkan program Euro Medium Term Note (Program EMTN) yang dibentuk pada 6 Mei 2020 sebagaimana telah diperbaharui pada 22 Maret 2021.
Berdasarkan Program EMTN, BNI dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya USD 2 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perkuat Struktur Modal
Novita menuturkan, penerbitan surat utang ini akan memperkuat struktur permodalan dengan pendanaan yang relatif stabil atau tidak fluktuatif.
“Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan, sehingga akan semakin memperkuat kondisi keuangan Perseroan yang saat ini solid," ujar dia.
Novita menambahkan, di sisi lain, penerbitan surat utang ini juga menambah opsi investasi bagi para pemilik modal di pasar internasional yang ingin menanamkan dananya di instrumen - instrumen keuangan perusahaan asal Indonesia.
Untuk surat utang yang akan diterbitkan BNI ini, lembaga Pemeringkat Rating Internasional Moody’s memberikan rating Ba2 dan Fitch memberikan rating BB. Untuk penerbitan ini, BNI menunjuk Citigroup dan HSBC sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners.
Advertisement